Mudah Beri Pelanggaran untuk Indonesia
Selama lebih dari 100 menit kepemimpinannya pada laga antara Bahrain melawan Indonesia, wasit Al-Kaf juga sangat mudah memberikan keputusan berat sebelah yang banyak merugikan Indonesia.
Al-Kaf meniupkan peluitnya sebanyak 27 kali pada pertandingan tersebut kepada Indonesia.
Padahal, kontak fisik yang dilakukan pemain-pemain tim Garuda kepada pemain-pemain Bahrain sangat minim dan tidak keras.
Sebaliknya, Bahrain tercatat hanya 10 kali dianggapnya melanggar pemain Indonesia.
Pada menit ke-60, Al Kaf juga membuat keputusan yang terbilang aneh.
Saat Rafael Struick dilanggar oleh Amine Benaddi di depan kotak penalti Bahrain, ia justru tak memberikan pelanggaran untuk membuahkan tendangan bebas bagi Indonesia.
Al Kaf malah tak menilai itu sebuah pelanggaran dan hanya drop ball atau jump ball setelah bola tendangan Struick mengenai dirinya.
Di momen ini, Thom Haye yang bersiap mengambil eksekusi tendangan bebas sangat kaget.
Kedua tangannya ke atas, lalu memegang kepalanya, memperlihatkan gesture tidak percaya hal itu tidak berbuah pelanggaran.
Total, ada tiga kartu kuning yang dikeluarkan Al-Kaf malam itu, satu untuk Bahrain dan dua untuk Indonesia.
Tiga kartu kuning itu menambah catatan kartu kuning yang ia keluarkan selama kariernya yang sudah memimpin 115 pertandingan sebanyak 346 kartu kuning, demikian dikutip dari Transfermarkt, Jumat.
Selain itu, satu kartu merah yang ia keluarkan kepada manajer timnas Indonesia Sumardji, adalah kartu merah kesebelas yang ia keluarkan selama kariernya.
Wasit VAR
Di luar kepemimpinan wasit utama Al-Kaf, wasit Video Assistant Referee (VAR) asal Kuwait, Abdullah Al-Kandari dan juga Ali Jraq juga layak mendapatkan sorotan.
Wasit VAR tercatat setidaknya dua kali mengulas kejadian yang berpotensi merugikan Indonesia dalam hal penalti. Di babak pertama, Mees Hilgers sempat terancam melakukan pelanggaran kepada pemain Bahrain di kotak penalti.