Ribuan Warga Muba Jadi Korban Investasi Berkedok Aplikasi CLSK : Begini Modusnya !

Jumat 11 Oct 2024 - 20:25 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Dahlia

Namun, saat masa sewa mesin belum habis, aplikasi CLSK tiba-tiba ditutup tanpa pemberitahuan apa pun.

BACA JUGA: Ibu dan Bayi Berhasil Diselamatkan : Percobaan Bunuh Diri di Dermaga Marina Ancol !

BACA JUGA:Pelaku Utama Kasus Pembunuh dan Rudapaksa Siswi SMP di Palembang Dituntut Hukuman Mati !  

Akibatnya, para pengguna, termasuk Sudar, tidak bisa menarik dana yang sudah mereka investasikan. 

"Saya mengalami kerugian jutaan rupiah karena tidak bisa menarik uang yang sudah saya investasikan," ungkap Sudar dengan wajah kecewa.

Sudar bukan satu-satunya korban. 

Ribuan warga di Muba diperkirakan terlibat dalam skema investasi ini, dengan total kerugian yang mencapai miliaran rupiah. 

BACA JUGA:KPK Tetapkan Gubernur Kalimantan Selatan Tersangka Korupsi

BACA JUGA:Pelajar Lubuklinggau Tewas dalam Kecelakaan Tragis : Terjadi di Jalan Raya Air Temam !

Korban berasal dari berbagai latar belakang profesi, termasuk pegawai negeri sipil (PNS), aparat penegak hukum (APH), bahkan jurnalis. 

Beberapa dari mereka mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Salah satu korban terbesar adalah seorang mantan PNS yang mengalami kerugian sebesar Rp100 juta setelah melakukan top-up dana dan menyewa mesin dengan harga tinggi. 

Kasus ini menimbulkan dampak signifikan di tengah masyarakat Muba. 

Banyak korban yang awalnya tergiur oleh janji keuntungan besar, tetapi akhirnya harus menelan pil pahit. 

Aplikasi yang tadinya dipercaya sebagai sarana investasi yang mudah dan menguntungkan, ternyata menjadi jebakan yang merugikan.

Meskipun kerugian yang dialami para korban cukup besar, hingga saat ini belum ada laporan resmi yang masuk ke pihak kepolisian. 

Kategori :