Menurut Aiptu Febby, ayah dari anak yang dikabarkan hilang, Beni (45), telah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
Berdasarkan penjelasan yang diberikan, diketahui bahwa anak yang bersangkutan, M Hafiz (6), dijemput oleh neneknya setelah pulang mengaji di gerbang Tanjung Kemala.
Namun, yang menjadi perhatian adalah orang tua anak tersebut tidak mengetahui bahwa neneknya akan menjemput, sehingga terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan kecemasan.
BACA JUGA:Konflik Batas Tanah : Pasutri di Lubuklinggau Nyaris Pindah Alam, Begini Kronologis Kejadiannya !
Kejadian ini sebenarnya berawal dari rutinitas keluarga. M Hafiz, yang berusia enam tahun, memang sudah diasuh oleh neneknya selama empat tahun terakhir.
Namun, pada hari kejadian, sang nenek baru saja kembali dari Bandung setelah melakukan perjalanan panjang. Tanpa memberi tahu orang tua M Hafiz, ia langsung menjemput cucunya setelah pulang mengaji.
Meskipun tindakan nenek tersebut bukanlah tindakan yang berbahaya, kurangnya komunikasi antara nenek dan orang tua anak menyebabkan kepanikan di keluarga, yang kemudian menyebar ke masyarakat luas.
Kekhawatiran orang tua yang kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian, serta penyebaran kabar tanpa verifikasi, menjadi pemicu utama kehebohan ini.
Pihak kepolisian, setelah menerima laporan dari keluarga, segera melakukan tindakan cepat untuk memastikan keberadaan anak tersebut.
Salah satu langkah yang diambil adalah melacak lokasi melalui smartphone milik suami sambung dari nenek anak tersebut.
Dengan menggunakan teknologi pelacakan, polisi berhasil menemukan lokasi mereka di daerah Sungai Tuha, Martapura.
"Setelah melakukan pelacakan, kami menemukan bahwa posisinya berada di Sungai Tuha, Martapura. Semua dalam kondisi aman dan tidak ada hal yang mencurigakan," jelas Aiptu Febby.
Dengan demikian, polisi memastikan bahwa anak tersebut dalam keadaan baik-baik saja, dan tidak ada tindakan kriminal yang terlibat dalam kejadian ini.
Klarifikasi ini diharapkan dapat mengurangi kepanikan yang terlanjur melanda masyarakat.
Kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana informasi yang tidak diverifikasi dengan baik dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.