Upaya pelestarian ini menjadi dasar pengembangan wisata berbasis komunitas yang dilakukan oleh pemuda-pemudi dari keempat desa tersebut, melalui pembentukan sebuah komunitas wisata.
Keberadaan Desa Wisata Marga Bayur tidak lepas dari peran penting generasi muda di wilayah ini.
Pemuda-pemudi dari keempat desa yang berada di wilayah tanah Marga Bayur berinisiatif membentuk komunitas wisata.
BACA JUGA:10 Provinsi dengan Upah Pekerja Tertinggi di Sumatera Tahun 2024 : Berminat Kerja di Sini ?
Tujuannya jelas: mengembangkan potensi wisata lokal secara berkelanjutan, efisien, dan mudah diakses.
Mereka menyadari bahwa warisan sejarah, budaya, dan tradisi lokal yang masih lestari di desa mereka memiliki daya tarik yang besar bagi wisatawan, baik domestik maupun internasional.
Komunitas wisata yang dibentuk oleh generasi muda ini bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mempromosikan berbagai daya tarik wisata di tanah Marga Bayur.
Kolaborasi antara warga desa dan komunitas wisata ini diharapkan mampu mengangkat potensi ekonomi lokal sekaligus melestarikan budaya dan tradisi yang ada.
Wisatawan yang berkunjung dapat menikmati keindahan alam, belajar tentang sejarah tanah Marga Bayur, serta berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan adat yang masih dipraktikkan oleh masyarakat setempat.
Selain itu, komunitas ini juga memiliki visi untuk menjadikan Desa Wisata Marga Bayur sebagai tujuan wisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Mereka berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam di sekitar desa, memastikan bahwa setiap kegiatan pariwisata yang dilakukan tidak merusak lingkungan, dan mendukung pelestarian budaya lokal.
Desa Wisata Marga Bayur memiliki banyak objek daya tarik wisata yang menarik untuk dijelajahi.
Keindahan alam yang masih asri dan keunikan tradisi budaya menjadi magnet bagi para wisatawan.
Beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi di desa ini antara lain:
1. Pemandangan Alam yang Memukau