KORANPALPOS.COM - Sebanyak 366 helai batik Indonesia kini menjadi bagian dari koleksi museum antropologi terbesar di Austria, Weltmuseum, yang terletak di kota Wina.
Koleksi ini tidak hanya menambah kekayaan koleksi museum, tetapi juga mencerminkan pengakuan global terhadap warisan budaya Indonesia yang sangat berharga.
Weltmuseum didirikan pada tahun 1876 dan terletak di Istana Hofburg, salah satu bangunan bersejarah di Wina.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Apresiasi Program Prakerja : Cetak Para Entrepreneur Baru !
BACA JUGA:Hidupkan 3 Wisata Bersejarah : Pemkot Gandeng Seniman dan Sejarawan !
Museum ini menyimpan lebih dari 400 ribu objek etnografi dan arkeologi yang berasal dari berbagai belahan dunia, termasuk Asia, Afrika, Oceania, dan Amerika.
Keberadaan koleksi batik yang begitu beragam ini semakin memperkuat posisi museum sebagai pusat studi budaya global.
Koleksi batik yang disimpan di museum ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Cirebon, Yogyakarta, Solo, dan beberapa daerah di Jawa Tengah lainnya.
BACA JUGA:Begini Cara Merawat dan Mencuci Batik agar Tetap Awet dan Indah !
BACA JUGA:Perbedaan Proses Pembuatan Batik Tulis dan Batik Cap : Memahami Seni dan Warisan Budaya !
Koleksi ini terdiri dari sarung dan kain panjang yang memiliki keunikan dan keindahan masing-masing.
Menariknya, koleksi batik tertua yang ada di museum ini diperoleh pada tahun 1838, yang menunjukkan bahwa ketertarikan Eropa terhadap batik sudah ada sejak lama.
Dalam sebuah siaran persnya, Dr. Jonathan Fine, perwakilan dari Weltmuseum Wina, mengungkapkan kekagumannya terhadap proses pembuatan batik yang kaya akan makna dan filosofi.
BACA JUGA:Batik Bajumpe Siap Bersaing di Kancah Nasional
BACA JUGA:Kampung Batik Solo Rasakan Dampak Piala Dunia U-17