3. Musi Rawas: Produksi yang Stabil dan Menjanjikan
Musi Rawas berada di peringkat ketiga dengan total produksi bawang merah mencapai 1.126 kuintal pada tahun 2022.
Meski berada di posisi ketiga, produksi bawang merah di Musi Rawas terbilang stabil dari tahun ke tahun.
Seperti halnya Muara Enim, Musi Rawas juga mulai melihat potensi besar dari budidaya bawang merah sebagai komoditas unggulan.
Para petani di Musi Rawas mulai memanfaatkan lahan-lahan kosong yang sebelumnya tidak produktif untuk menanam bawang merah.
Dengan dukungan dari pemerintah daerah dalam hal penyediaan benih berkualitas dan pelatihan budidaya, produksi bawang merah di Musi Rawas diharapkan dapat terus meningkat di masa mendatang.
4. Ogan Komering Ulu Timur
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) juga menunjukkan potensi dalam budidaya bawang merah, meskipun jumlah produksinya lebih kecil dibandingkan daerah lainnya.
Pada tahun 2022, OKU Timur mencatat produksi sebanyak 505 kuintal bawang merah. Meskipun tidak sebesar daerah lain, upaya untuk meningkatkan produksi bawang merah di OKU Timur tetap menjadi fokus pemerintah daerah.
Meskipun beberapa daerah di Sumatera Selatan menunjukkan potensi besar dalam produksi bawang merah, masih ada sejumlah tantangan yang perlu dihadapi.
Salah satu tantangan utama adalah perubahan iklim yang tidak menentu.
Musim hujan yang datang lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya dapat memengaruhi siklus tanam bawang merah, yang berdampak pada produktivitas.
Selain itu, serangan hama dan penyakit tanaman juga menjadi masalah yang sering dihadapi para petani.
Penyakit seperti layu fusarium atau serangan hama ulat daun dapat merusak tanaman dan menurunkan hasil panen secara signifikan.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang lebih serius dalam pengendalian hama dan penyakit, serta penerapan teknologi pertanian modern.
Harga pupuk yang cenderung fluktuatif juga menjadi tantangan tersendiri bagi para petani bawang merah.