2. Nilai Tukar Rupiah
Kuat atau lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga memengaruhi harga emas.
Ketika rupiah melemah, harga emas di Indonesia cenderung meningkat karena pembelian emas dalam skala internasional menggunakan mata uang dolar.
3. Kebijakan Moneter
Kebijakan suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral, baik Bank Indonesia maupun The Federal Reserve di Amerika Serikat, juga berdampak langsung pada harga emas.
Suku bunga yang rendah akan mendorong investor untuk membeli emas sebagai lindung nilai (safe haven), sedangkan suku bunga yang tinggi cenderung menurunkan daya tarik emas sebagai investasi.
4. Geopolitik dan Ekonomi Global
Ketidakpastian politik dan ekonomi di dunia, seperti perang dagang, konflik geopolitik, dan ketegangan internasional, juga turut mempengaruhi harga emas.
Emas seringkali dianggap sebagai aset yang aman saat kondisi global tidak stabil, sehingga permintaan emas akan meningkat.
5. Inflasi
Emas sering digunakan sebagai pelindung nilai terhadap inflasi.
Ketika inflasi meningkat, harga emas cenderung naik karena investor mencari aset yang dapat mempertahankan nilai mereka.
Emas merupakan salah satu instrumen investasi yang telah digunakan selama ribuan tahun.
Meskipun harga emas dapat berfluktuasi dalam jangka pendek, emas masih dianggap sebagai instrumen investasi yang stabil dalam jangka panjang.
Di Indonesia, emas menjadi pilihan investasi yang populer, terutama di kalangan masyarakat yang ingin mengamankan kekayaan mereka dari inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Penurunan harga emas seperti yang terjadi pada Selasa (24/9) ini, dapat menjadi peluang bagi para investor untuk membeli emas pada harga yang lebih rendah.