Legenda tentang Lia, gadis yang hilang di pusaran danau, masih hidup di tengah-tengah masyarakat.
Sebagian warga percaya bahwa Lia masih "menghuni" danau tersebut, dan ada yang mengaitkan kejadian-kejadian misterius di sekitar danau dengan legenda tersebut.
Meskipun demikian, cerita ini lebih sering dianggap sebagai bagian dari sejarah dan budaya lokal, yang memperkaya narasi wisata di Danau Ulak Lia.
Selain itu, masyarakat setempat juga memiliki keyakinan terhadap kekuatan mistis dan spiritual yang ada di sekitar danau.
Beberapa upacara adat masih dilakukan untuk menghormati leluhur dan menjaga keseimbangan alam di sekitar danau.
Hal ini semakin menambah keunikan Danau Ulak Lia sebagai destinasi wisata budaya dan alam yang layak dikunjungi.
Pemerintah setempat bersama masyarakat berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian Danau Ulak Lia, baik dari sisi lingkungan alam maupun budaya.
Pengendalian dan pelestarian alam di sekitar danau menjadi prioritas utama agar keindahan danau ini tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk mengembangkan potensi wisata danau ini agar dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat.
Dengan peningkatan fasilitas wisata dan promosi yang lebih gencar, diharapkan Danau Ulak Lia akan menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Sumatera Selatan, yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya dan sejarah lokal.
Danau Ulak Lia adalah permata tersembunyi di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, yang menawarkan keindahan alam dan cerita legenda yang menarik.
Dengan lokasinya yang strategis, keunikan fisik perairannya, serta potensi wisata yang besar, danau ini memiliki peluang untuk berkembang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di wilayah tersebut.
Pengembangan infrastruktur dan fasilitas wisata yang lebih baik akan menjadikan Danau Ulak Lia sebagai tujuan favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati pesona alam dan budaya lokal di Sekayu.