Namun Swiss kembali membobol gawang Indonesia, membuat Swiss memperlebar keunggulan menjadi 2-0. Gol kedua ini semakin menekan mental pemain-pemain muda Indonesia yang mulai kesulitan menemukan ritme permainan mereka.
Meski begitu, Indonesia U-17 tidak menyerah begitu saja. Nova Arianto melakukan beberapa pergantian pemain untuk menambah daya gedor serangan, namun rapatnya pertahanan Swiss dan kiper mereka yang tampil solid, menggagalkan setiap usaha Indonesia untuk mencetak gol balasan.
Keikutsertaan di Pinatar Supercup U-16
Pinatar Supercup U-16 merupakan turnamen yang diikuti oleh empat tim saja, yaitu Timnas Indonesia U-17, Timnas Swiss U-17, Skotlandia U-17, dan Kepulauan Faroe U-17.
BACA JUGA:Kawal Naturalisasi Eliano-Mees
BACA JUGA:Madrid Tundukkan VfB Stuttgart di Liga Champions UEFA 2024/25
Format pertandingan langsung menuju babak semifinal, dengan pemenang melaju ke final dan yang kalah harus berlaga di perebutan tempat ketiga.
Kekalahan dari Swiss ini membuat Garuda Asia harus melakoni pertandingan perebutan tempat ketiga melawan Timnas Kepulauan Faroe U-17. Laga ini akan menjadi ajang untuk menutup turnamen dengan hasil yang positif bagi Timnas Indonesia U-17.
Meskipun gagal ke final, pengalaman menghadapi tim-tim Eropa di Pinatar Supercup ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi para pemain muda Indonesia.
Evaluasi dan Harapan ke Depan
Kekalahan ini tentu menjadi bahan evaluasi penting bagi pelatih Nova Arianto. Lini pertahanan yang sering kecolongan dan kurang tajamnya serangan menjadi dua masalah utama yang harus diperbaiki.
BACA JUGA:Striker Impor, Kiper Lokal: Indra Sjafri Ramu Formula Gila untuk Taklukkan Asia!
BACA JUGA:Jay Idzes Bikin Tembok Timnas Makin Susah Ditembus, Sandy Walsh Gak Ragu Puji Setinggi Langit!
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa menghadapi tim seperti Swiss U-17 yang memiliki kualitas fisik dan pengalaman di level Eropa menjadi tantangan tersendiri.
Meskipun gagal melaju ke final, Timnas Indonesia U-17 mendapatkan pengalaman berharga dari ajang ini. Pengalaman bertanding melawan tim-tim Eropa akan menjadi modal penting untuk meningkatkan kualitas permainan mereka di turnamen-turnamen internasional lainnya.
Saat ini, fokus tim adalah memenangkan laga perebutan tempat ketiga melawan Kepulauan Faroe U-17. Harapan besar tertuju kepada Garuda Asia untuk bisa meraih hasil positif dan membuktikan bahwa mereka mampu bangkit setelah kekalahan ini.