Nama OKI juga diambil dari nama dua sungai utama di wilayah tersebut, yakni Sungai Ogan dan Sungai Komering, yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat di sana.
Kabupaten OKI memiliki kekayaan alam yang luar biasa, terutama di sektor perikanan dan perkebunan.
Dengan wilayah yang terdiri dari banyak perairan, OKI menjadi salah satu sentra perikanan darat terbesar di Sumatera Selatan.
Selain itu, lahan perkebunan kelapa sawit dan karet yang luas juga menjadi andalan perekonomian kabupaten ini.
Secara historis, OKI merupakan wilayah yang kaya akan peradaban dan kebudayaan.
Banyak situs-situs bersejarah yang menunjukkan jejak peradaban kuno, termasuk peninggalan zaman kerajaan Sriwijaya.
Hingga saat ini, OKI terus mempertahankan tradisi dan kebudayaannya, dengan berbagai festival budaya yang diselenggarakan setiap tahun.
Kabupaten ini juga memiliki potensi wisata alam yang besar, termasuk hutan bakau dan pantai-pantai indah di pesisir timur Sumatera Selatan.
Dengan potensi yang dimilikinya, OKI terus berkembang sebagai salah satu kabupaten terkemuka di Sumatera Selatan.
5. Kabupaten Muara Enim – 78 Tahun (Diresmikan pada 20 November 1946)
Kabupaten Muara Enim resmi didirikan pada 20 November 1946, dan pada tahun 2024 berusia 78 tahun.
Kabupaten ini dikenal sebagai salah satu kabupaten kaya sumber daya alam di Sumatera Selatan, terutama di sektor pertambangan dan energi.
Batu bara merupakan salah satu komoditas utama dari Muara Enim, yang diekspor ke berbagai daerah di Indonesia maupun ke luar negeri.
Selain tambang batu bara, Muara Enim juga memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan.
Komoditas seperti karet, kopi, dan kelapa sawit menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat.
Selain sektor industri, Muara Enim juga memiliki keindahan alam yang memikat, seperti Air Terjun Bedegung yang menjadi salah satu objek wisata andalan daerah ini.