OKU juga menjadi simbol kekayaan budaya dan tradisi Sumatera Selatan.
Festival adat, kesenian tradisional, dan upacara adat masih sangat kental di wilayah ini, menjadikan OKU sebagai salah satu kabupaten yang kaya akan warisan budaya.
3. Kabupaten Musi Rawas (Mura) – 81 Tahun (Diresmikan pada 20 April 1943)
Kabupaten Musi Rawas, atau sering disingkat Mura, berdiri pada 20 April 1943.
Dengan usia 81 tahun pada 2024, Mura termasuk salah satu kabupaten bersejarah di Sumatera Selatan.
Nama Musi Rawas diambil dari dua unsur geografis yang dominan di wilayah ini: Sungai Musi dan karakteristik alam yang “rawas” atau berliku-liku.
Kabupaten ini terkenal sebagai salah satu penghasil karet dan kelapa sawit terbesar di Sumatera Selatan.
Sektor perkebunan menjadi penggerak utama perekonomian Mura sejak masa penjajahan hingga saat ini.
Selain itu, Musi Rawas juga dikenal dengan hasil tambang batubaranya, yang banyak dimanfaatkan untuk mendukung industri energi di daerah ini.
Dalam beberapa dekade terakhir, Mura semakin mengembangkan sektor pendidikan dan infrastruktur sebagai bagian dari program pemerintah daerah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
Berbagai proyek pembangunan jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya telah mempercepat laju perkembangan ekonomi Mura.
Tak hanya itu, Kabupaten Mura juga memiliki warisan budaya yang kaya. Kesenian daerah seperti tari-tarian tradisional dan upacara adat masih dijaga dengan baik oleh masyarakatnya.
Menjadikan Mura sebagai salah satu kabupaten yang berkontribusi besar terhadap pelestarian budaya Sumatera Selatan.
4. Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) – 79 Tahun (Diresmikan pada 11 Oktober 1945)
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) merupakan salah satu kabupaten terbesar di Sumatera Selatan, baik dari segi luas wilayah maupun jumlah penduduk.
OKI berdiri pada 11 Oktober 1945, tepat setelah kemerdekaan Indonesia. Pada 2024, kabupaten ini berusia 79 tahun.