Serat dalam sukun membantu menjaga kesehatan pencernaan dan dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
Namun, penting untuk mencatat bahwa keripik meskipun menggunakan bahan dasar yang sehat umumnya digoreng dan mengandung kadar lemak serta kalori yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, konsumsi keripik sukun harus dilakukan dengan bijak sebagai bagian dari diet seimbang.
Permintaan akan keripik sukun telah meningkat seiring dengan tren gaya hidup sehat dan kesadaran akan pentingnya makanan lokal.
BACA JUGA:Tauco Tempe : Kombinasi Klasik yang Menyegarkan Lidah
BACA JUGA:Mengenal Berbagai Jenis Durian dan Keunikan Rasa Setiap Varietas
Di pasar, keripik sukun kini tersedia dalam berbagai kemasan dan merek dari produk lokal yang dijual di pasar tradisional hingga merek yang lebih premium yang dapat ditemukan di supermarket.
Hal ini menunjukkan bahwa keripik sukun tidak hanya diterima di pasar domestik tetapi juga mulai menarik perhatian pasar internasional.
Meski memiliki potensi besar industri keripik sukun juga menghadapi beberapa tantangan.
Salah satunya adalah kebutuhan untuk mempertahankan kualitas produk dan menjaga konsistensi rasa.
BACA JUGA:Semur Telur Kentang Tahu : Kuliner Tradisional yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu
BACA JUGA:Ragam Jenis Apel dan Keunggulannya: Menemukan Apel yang Tepat untuk Setiap Kesempatan
Selain itu, para produsen harus menghadapi persaingan dari berbagai jenis snack lain yang juga mengklaim sebagai camilan sehat.
Untuk mengatasi tantangan ini inovasi dalam rasa, kemasan dan teknik pemasaran menjadi kunci penting yang lebih luas di pasar camilan global.*