SEKAYU, KORANPALPOS.COM - Puyang Depati, yang juga dikenal sebagai Sahmad bin Sahaji, adalah seorang penguasa penting di wilayah Musi Ilir, tepatnya di Kota Sekayu yang sekarang menjadi ibu kota Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Dalam sejarah Sumatera Selatan, Puyang Depati diangkat oleh Sultan Palembang pada tahun 1733 untuk memerintah wilayah ini.
Bersama dengan Rio Kaos, seorang juru tulis yang cerdas, dan Tahaji bin Sajidin, yang dikenal dengan nama Puyang Kilat Kemarau, Puyang Depati mengawali periode kepemimpinan yang meninggalkan jejak mendalam di Sekayu.
BACA JUGA:4 Kota Maju Pesat di Sumatera Selatan 2024 : Jangan Kaget, Lubuklinggau Posisi Berapa ?
Sekayu, yang pada awalnya dikenal sebagai Sak Ayu, memiliki sejarah yang panjang. Nama kota ini diambil dari salah satu nama anak seorang hulubalang bernama Sak Ayu pada tahun 1745.
Puyang Depati-lah yang memberi nama Sak Ayu, yang kemudian berubah menjadi Sekayu seperti yang kita kenal sekarang.
Sebagai penguasa wilayah Musi Ilir, Puyang Depati memainkan peran penting dalam mengembangkan wilayah ini dan memastikan keamanan serta kemakmuran bagi rakyatnya.
BACA JUGA:4 Kabupaten Masuk Daerah 3T di Sumatera : 5 Faktor Ini Menjadi Pemicunya !
BACA JUGA:2 Kabupaten Masuk Daerah 3T di Sumatera Selatan : Tantangan dan Upaya Pembangunan Berkelanjutan !
Puyang Depati lahir pada tahun 1683 dan wafat pada tahun 1776.
Nama aslinya adalah Sahmad bin Sahaji bin Aji Ginggang bin Mujmal bin Sidun bin Sawir bin Kitri bin Samaun bin Huzon bin Hubbas.
Ia berasal dari Gujarat, India, dan merupakan bagian dari keluarga yang memiliki pengaruh kuat di wilayah tersebut.
BACA JUGA:8 Kabupaten Kantong Habitat Gajah di Sumatera Selatan : Segini Jumlahnya Sekarang !
BACA JUGA:8 Fakta Unik dan Potensi Mendunia Banyuasin : Calon Kabupaten Kaya Raya di Sumatera Selatan !