Siapa Puyang Depati ? Legenda Penguasa Sekayu yang Membangun Musi Ilir !

Minggu 15 Sep 2024 - 09:53 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Garis keturunannya menunjukkan bahwa ia berasal dari keluarga yang memiliki akar kebangsawanan dan kekuasaan yang panjang, yang memungkinkannya untuk memainkan peran besar dalam politik dan pemerintahan lokal.

Selama hidupnya, Puyang Depati dikenal oleh masyarakat dengan berbagai julukan yang mencerminkan karakternya yang kuat dan kebijaksanaannya.

Beberapa julukan tersebut antara lain:

BACA JUGA:Sejarah dan Legenda Bayung Lencir Muba : Berpotensi Mendunia dengan Cadangan Minyak Terbesar ke-4 di Dunia !

BACA JUGA:Mengapa Muba Menjadi Kabupaten Tajir di Sumsel yang Dijuluki Brunei Indonesia ? Ternyata Ini Jawabannya !

Al Kaidah: Orang yang memegang hukum.

Al Kholil: Orang yang patuh.

Syah Aji: Orang yang ajarannya diakui kebenarannya.

Abdul Munir: Orang yang membawa penerangan.

Julukan-julukan ini mencerminkan kedudukannya sebagai pemimpin yang dihormati dan dijunjung tinggi oleh rakyatnya.

Sebagai penguasa, ia tidak hanya memerintah dengan bijaksana tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan moral, sehingga masyarakat sangat menghormatinya.

Peran Puyang Kilat Kemarau

Puyang Kilat Kemarau, yang nama aslinya adalah Tahaji bin Sajidin, adalah keponakan dari Puyang Depati. Ia lahir pada tahun 1722 dan wafat pada tahun 1789.

Puyang Kilat Kemarau diangkat sebagai hulubalang oleh Puyang Depati pada tahun 1742, berdasarkan keberanian dan kemampuannya dalam menjaga keamanan wilayah Kadipaten.

Sebagai hulubalang, tugas utama Puyang Kilat Kemarau adalah memastikan stabilitas dan keamanan di wilayah Musi Ilir, terutama di daerah perbatasan.

Sebagai tokoh yang disegani, Puyang Kilat Kemarau memiliki kemampuan luar biasa yang disebut karomah, termasuk kemampuan bergerak cepat seperti kilat, menaklukkan binatang buas, dan mengamankan wilayah kekuasaan Puyang Depati.

Kategori :