Produk-produk tersebut dirancang untuk memenuhi standar emisi yang lebih rendah dibandingkan BBM konvensional.
Misalnya, Pertamax adalah bahan bakar yang lebih bersih dan lebih efisien dibandingkan bensin reguler, karena menghasilkan emisi karbon yang lebih sedikit.
Di sisi lain, Musicool dan Breezon merupakan solusi ramah lingkungan untuk sektor pendingin udara.
BACA JUGA:Peluang Usaha Baru : Pertamina Buka Peluang Bisnis NFR di SPBU Seluruh Indonesia !
BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga SHAFTHI Raih Penghargaan Nusantara CSR Awards 2024
Musicool, sebagai alternatif dari refrigeran konvensional, tidak mengandung bahan yang merusak lapisan ozon.
Sementara Breezon merupakan inovasi terbaru dari Kilang Pertamina yang mendukung efisiensi energi pada perangkat pendingin.
Selain itu, Kilang Plaju juga memproduksi Green Gasoline ex RBDPO (Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil), Avtur, dan Dexlite, produk BBM dengan emisi lebih rendah, yang semuanya menunjukkan komitmen Kilang Plaju dalam mendukung kebijakan energi hijau di Indonesia.
Tidak hanya fokus pada produk, Kilang Pertamina Plaju juga berkomitmen menurunkan emisi dari proses operasionalnya.
Langkah ini menjadi bagian dari kontribusi PT Kilang Pertamina Internasional dalam agenda pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 yang dicanangkan pemerintah Indonesia.
Salah satu inovasi yang telah diterapkan adalah instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 2,25 Megawatt peak (MWp).
PLTS ini digunakan untuk mendukung operasional kilang serta area perkantoran di kawasan Kilang Plaju.
Selain itu, penggunaan solar cell yang mampu menghasilkan energi listrik sebesar 3.000 Watt peak (Wp) juga telah diimplementasikan untuk kegiatan operasional internal perusahaan.
Dengan adanya PLTS dan solar cell ini, Kilang Plaju tidak hanya mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon secara signifikan.
Penggunaan energi terbarukan ini menjadi salah satu langkah nyata perusahaan dalam mendorong industri migas yang lebih ramah lingkungan.
Kilang Pertamina Plaju tidak hanya berfokus pada internal perusahaan, tetapi juga mendukung transisi energi bersih di masyarakat melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).