Salah satu daerah yang terkenal adalah Probolinggo, di mana tanaman lada tumbuh subur di lahan-lahan pertanian yang terletak di dataran tinggi.
Lada dari Probolinggo terkenal memiliki kualitas yang baik, dan produksi lada di daerah ini mencapai 3.825 ton pada tahun 2020.
6. Sumatera Selatan
Sumatera Selatan juga berperan penting dalam produksi lada di Indonesia.
Beberapa kabupaten di Sumatera Selatan, seperti Muara Enim, Ogan Komering Ilir, dan Musi Banyuasin, merupakan wilayah-wilayah yang terkenal dengan produksi lada hitam.
Dengan luas lahan pertanian lada mencapai lebih dari 12.000 hektar, Sumatera Selatan menghasilkan sekitar 82,2 ribu ton lada pada tahun 2020.
Pemerintah daerah setempat terus berupaya meningkatkan produksi lada dengan memberikan dukungan kepada para petani lada di wilayah tersebut.
Meskipun Indonesia menjadi salah satu produsen lada terbesar di dunia, industri lada di tanah air tidak luput dari berbagai tantangan. Beberapa masalah yang dihadapi antara lain adalah:
1. Harga Lada yang Berfluktuasi
Fluktuasi harga lada di pasar internasional menjadi salah satu tantangan utama bagi para petani.
Ketidakstabilan harga ini sering kali menyebabkan kerugian bagi petani lada, terutama mereka yang bergantung pada lada sebagai sumber pendapatan utama.
Harga lada dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk permintaan global, produksi dari negara-negara pesaing, dan kebijakan perdagangan internasional.
2. Hama dan Penyakit Tanaman Lada
Masalah hama dan penyakit pada tanaman lada juga menjadi ancaman serius bagi produksi lada di Indonesia.
Beberapa jenis hama, seperti kutu daun dan ulat grayak, dapat merusak tanaman lada dan mengurangi hasil panen secara signifikan.
Selain itu, penyakit tanaman seperti Phytophthora juga sering menyerang tanaman lada, terutama di musim hujan, yang menyebabkan tanaman layu dan mati.