Medan dan Lampung diperkirakan akan mengalami kondisi udara kabur.
Fenomena udara kabur ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk polusi udara, kabut asap dari kebakaran hutan, atau kondisi atmosfer yang tidak stabil.
Di wilayah Bengkulu, BMKG memperkirakan adanya potensi hujan ringan, yang bisa menjadi berkah bagi sektor pertanian yang membutuhkan suplai air.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG 21 Agustus 2024 : Cuaca Berawan hingga Hujan Ringan di Palembang !
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG 19 Agustus 2024 : Hujan di Mayoritas Kota Besar Indonesia !
Pulau Jawa, sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan Indonesia, juga tidak luput dari prakiraan cuaca BMKG.
Kota Serang diprediksi akan mengalami cuaca berawan, sementara Jakarta dan Bandung akan berawan tebal.
Kondisi ini cukup khas bagi wilayah perkotaan di Jawa yang seringkali dilanda cuaca mendung, terutama saat memasuki musim penghujan.
Di wilayah Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya, diperkirakan akan terjadi kondisi udara kabur.
Udara kabur di wilayah-wilayah ini bisa berpotensi mengganggu jarak pandang, terutama bagi pengendara di jalan raya.
BMKG selalu mengingatkan agar masyarakat tetap berhati-hati dalam berkendara di kondisi cuaca seperti ini, mengingat risiko kecelakaan lalu lintas yang lebih tinggi.
Pulau Bali yang menjadi destinasi wisata internasional dan Nusa Tenggara yang terkenal dengan keindahan alamnya juga mendapatkan perhatian dalam prakiraan cuaca kali ini.
BMKG memperkirakan cuaca cerah berawan di Denpasar, sementara Kupang diprediksi berawan, dan Mataram berawan tebal.
Kondisi cuaca ini cukup mendukung bagi pariwisata, meskipun masyarakat dan wisatawan tetap diimbau untuk waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat.
Pulau Kalimantan yang dikenal dengan hutan tropisnya, diprediksi akan mengalami cuaca berawan di wilayah Banjarmasin dan Palangka Raya, sementara Pontianak dan Samarinda akan berawan tebal.
Satu hal yang perlu diwaspadai adalah potensi hujan disertai kilat dan petir di wilayah Tanjung Selor.