BMKG mengingatkan agar masyarakat setempat mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi risiko bencana yang dapat terjadi akibat kondisi cuaca ekstrem ini.
Pulau Sulawesi yang terdiri dari berbagai wilayah dengan karakteristik cuaca yang berbeda-beda juga mendapatkan perhatian dalam prakiraan BMKG.
Wilayah Makassar dan Kendari diprediksi akan berawan, sementara Mamuju dan Palu berpotensi mengalami hujan ringan.
Gorontalo dan Manado, di sisi lain, akan menghadapi cuaca berawan tebal.
Masyarakat di wilayah-wilayah ini diharapkan tetap waspada terhadap perubahan cuaca, terutama yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Wilayah Indonesia bagian timur, yang meliputi Papua dan Maluku, juga tidak luput dari pantauan BMKG.
Potensi hujan ringan diperkirakan akan terjadi di Ternate, Manokwari, dan Jayapura.
Sementara itu, Kota Sorong, Nabire, dan Jayawijaya akan menghadapi hujan dengan intensitas sedang.
BMKG juga memperingatkan masyarakat di Ambon dan Merauke untuk waspada terhadap potensi hujan disertai kilat dan petir, yang bisa membawa dampak serius jika tidak diantisipasi dengan baik.
BMKG juga memberikan informasi penting terkait suhu udara yang diperkirakan berkisar antara 16-36 derajat Celcius, dengan kelembapan udara antara 37-99 persen.
Suhu dan kelembapan ini merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.
Kondisi suhu yang ekstrem dan kelembapan yang tinggi dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam menyediakan informasi cuaca, BMKG memainkan peran vital dalam membantu masyarakat dan pemerintah menghadapi berbagai tantangan cuaca.
Prakiraan cuaca yang akurat dan tepat waktu dapat membantu dalam mitigasi bencana, terutama di daerah-daerah yang rentan terhadap bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Selain memberikan informasi cuaca harian, BMKG juga terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan akurasi prakiraan cuaca di Indonesia.
Dengan teknologi yang semakin canggih dan data yang lebih luas, BMKG mampu memberikan informasi cuaca yang lebih rinci dan relevan bagi berbagai sektor, termasuk pertanian, transportasi, dan pariwisata.