Adab ini juga tercermin dalam doa-doa yang diajarkan di dalam Alquran. Salah satu contohnya adalah doa Nabi Ibrahim ‘alaihis salam:
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
"Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, serta sekalian orang-orang Mukmin pada hari terjadinya hisab (Hari Kiamat)." (QS. Ibrahim: 41).
Dalam doa ini, Nabi Ibrahim ‘alaihis salam memohon ampunan Allah SWT untuk dirinya sendiri terlebih dahulu, kemudian untuk kedua orang tuanya, dan terakhir untuk semua orang Mukmin.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memulai doa dengan menyebut diri sendiri sebelum mendoakan orang lain, meskipun doa tersebut ditujukan untuk orang yang sangat dicintai, seperti orang tua.
BACA JUGA:Keberkahan Waktu Pagi: Mengapa Sebaiknya Tidak Tidur Setelah Shubuh?
BACA JUGA:Mengajarkan Ketaatan: Pentingnya Shalat dan Menutup Aurat dalam Keluarga
Contoh lainnya adalah doa yang terdapat dalam QS. Al-Hasyr ayat 10:
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ
"Ya Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami." (QS. Al-Hasyr: 10).
Doa ini juga menunjukkan urutan yang sama, yaitu memulai doa dengan menyebut diri sendiri sebelum mendoakan orang lain.
Pentingnya Mengikuti Adab Ini
As Sa’ati rahimahullah, seorang ulama yang terkenal, menjelaskan bahwa kebiasaan Rasulullah ﷺ adalah selalu memulai doa dengan mendoakan diri sendiri terlebih dahulu ketika mendoakan kebaikan untuk orang lain. Ini adalah teladan yang diambil dari Nabi Ibrahim ‘alaihis salam ketika beliau berdoa kepada Allah SWT.
Meskipun tidak ada yang lebih berhak untuk didoakan selain kedua orang tua, Nabi Ibrahim tetap mendahulukan dirinya dalam doa.
BACA JUGA:Rahasia Dibalik Ujian: Menggapai Kesabaran dan Keteguhan Hati
BACA JUGA:Rahasia Ayat Kursi: Mengapa Membaca Ayat Ini Setelah Shalat Sangat Penting?