KULINER,KORANPALPOS.COM - Bubur Ketan Hitam adalah salah satu hidangan tradisional Indonesia yang tidak hanya lezat, tetapi juga sarat dengan nilai budaya dan manfaat kesehatan.
Hidangan ini, yang sering dijadikan menu sarapan atau kudapan sore hari, terbuat dari bahan dasar ketan hitam yang dimasak hingga lembut dan disajikan dengan santan kental yang gurih.
Dalam artikel ini, kita akan membahas asal-usul bubur ketan hitam, cara penyajiannya, serta manfaat kesehatan yang terkandung dalam setiap suapan.
Bubur ketan hitam merupakan salah satu kuliner yang telah ada sejak zaman dahulu.
BACA JUGA:Roti Unyil: Camilan Mungil dengan Rasa Besar yang Memikat
BACA JUGA:Bistik Daging Sapi: Hidangan Eropa yang Disukai di Indonesia
Meskipun tidak ada catatan pasti mengenai asal-usulnya, hidangan ini telah menjadi bagian dari tradisi kuliner masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Ketan hitam sendiri merupakan bahan pangan yang sangat dihargai di Asia, terutama di Indonesia, Tiongkok, dan Thailand.
Pada zaman dahulu, ketan hitam sering dianggap sebagai bahan pangan mewah yang hanya disajikan untuk kalangan bangsawan atau saat acara-acara istimewa.
Di Indonesia, bubur ketan hitam sering kali disajikan pada acara-acara tertentu seperti syukuran, arisan, atau sebagai bagian dari tradisi keluarga saat berbuka puasa di bulan Ramadan.
BACA JUGA:Mengenal Mayones: Saus Krim Klasik yang Populer di Seluruh Dunia
BACA JUGA:Takoyaki: Hidangan Khas Jepang yang Mendunia
Popularitasnya tidak lekang oleh waktu, bahkan hingga kini, bubur ketan hitam tetap menjadi salah satu pilihan favorit masyarakat untuk sarapan atau camilan di sore hari.
Membuat bubur ketan hitam mungkin terlihat sederhana, namun memerlukan ketelatenan dan perhatian terhadap detail agar menghasilkan rasa yang sempurna.
Prosesnya dimulai dengan merendam ketan hitam selama beberapa jam, biasanya sekitar 2-4 jam, agar ketan lebih cepat empuk saat dimasak.