Pengumuman ! Pemerintah Syaratkan Pembangunan Rumah Tahan Gempa dan Ramah Lingkungan

Sabtu 24 Aug 2024 - 10:32 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

Teknologi tahan gempa yang akan diterapkan mencakup penggunaan material bangunan yang lebih kuat, teknik konstruksi yang lebih aman, dan desain struktural yang dapat menyerap goncangan gempa.

Inovasi ini diharapkan dapat mengurangi kerusakan dan potensi korban jiwa akibat gempa bumi, yang sering terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.

Selain ketahanan terhadap gempa, aspek keberlanjutan lingkungan juga menjadi fokus utama dalam pembangunan perumahan.

BACA JUGA:GoTo Financial Hadirkan QRIS di GoPay Merchant App : Solusi Digital untuk UMKM !

BACA JUGA:BRI Capai Tonggak Sejarah dengan 1 Juta Agen BRILink : Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional !

Pemerintah mendorong penerapan prinsip ramah lingkungan dalam setiap proyek pembangunan rumah, termasuk penggunaan teknologi yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Kementerian PUPR telah menetapkan tagline “kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan” sebagai pedoman dalam pembangunan infrastruktur.

Ini mencakup penciptaan ruang terbuka hijau, pengelolaan limbah yang baik, dan penggunaan material yang ramah lingkungan.

“Lingkungan sekitar rumah harus asri dan mendukung, bukan hanya sekadar membangun rumah, tetapi juga menciptakan suasana yang nyaman dan sehat bagi penghuni,” kata Basuki.

Pemerintah juga menggarisbawahi pentingnya penerapan teknologi dan digitalisasi dalam sektor perumahan.

Proses pembangunan perumahan yang meliputi penyiapan lahan, perencanaan, perizinan, pemasaran, jual beli, pembiayaan, dan pengelolaan harus didukung oleh teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

Contoh penerapan teknologi yang telah dilakukan adalah pembangunan embung di Ibu Kota Nusantara (IKN), yang mengusung konsep lebih natural dan tidak hanya bergantung pada beton konvensional.

Penerapan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Sektor properti, real estat, dan konstruksi bangunan memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

Berdasarkan riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) tahun 2023, sektor ini menciptakan nilai perekonomian atau omzet sebesar Rp4.740 triliun hingga Rp5.788 triliun per tahun.

Sektor properti juga berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar Rp2.349 triliun hingga Rp2.865 triliun per tahun, yang setara dengan 14,63 persen hingga 16,30 persen dari total PDB.

Kategori :