Keputusan PDIP untuk mendukung pasangan Ratu Dewa dan Prima Salam di Palembang juga memiliki implikasi yang luas bagi dinamika politik di Sumatera Selatan.
Koalisi antara Gerindra dan PDIP di Palembang bisa menjadi model bagi daerah lain yang menghadapi Pilkada dengan dinamika politik yang serupa.
Kerjasama antara dua partai besar ini dapat menginspirasi terbentuknya koalisi serupa di daerah lain, terutama di wilayah-wilayah yang membutuhkan kekuatan politik yang solid untuk memenangkan kontestasi.
Di beberapa kabupaten/kota di Sumatera Selatan, keputusan PDIP untuk mendukung calon-calon tertentu juga dapat mempengaruhi hasil Pilkada di daerah tersebut.
Misalnya, di Kabupaten Banyuasin, dukungan PDIP kepada pasangan Askolani - Netta Indiana diharapkan dapat memperkuat posisi pasangan tersebut dalam persaingan yang diperkirakan akan berlangsung ketat.
Begitu juga di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir (OI), di mana PDIP mendukung pasangan Djakfar Soddiq - Abdiyanto dan Panca Wijaya Akbar - Ardani, masing-masing.
Dengan resmi diusungnya pasangan Ratu Dewa dan Prima Salam oleh PDIP, peta politik Pilkada Palembang semakin jelas.
Dukungan dari dua partai besar, PDIP dan Gerindra, menempatkan pasangan ini sebagai kandidat yang kuat dalam persaingan menuju kursi Wali Kota Palembang.
Namun, jalan menuju kemenangan tidaklah mudah. RDPS harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari persaingan ketat dengan kandidat lain hingga harapan tinggi dari para pendukungnya.
Di sisi lain, keputusan PDIP untuk mendukung RDPS juga memiliki implikasi yang luas bagi dinamika politik di Sumatera Selatan dan bahkan di tingkat nasional.
Pilkada Palembang tahun 2024 ini akan menjadi panggung bagi pertarungan ide, visi, dan strategi politik yang akan menentukan arah pembangunan kota tersebut di masa depan.
Dengan dukungan yang kuat dari PDIP dan Gerindra, pasangan Ratu Dewa-Prima Salam memiliki peluang besar untuk merebut kursi Wali Kota Palembang, namun mereka harus siap menghadapi tantangan-tantangan berat yang ada di depan.