Campuran ini dimasak hingga mengeluarkan aroma yang menggugah selera.
Menambahkan Bahan Lain: Kaldu ikan dimasukkan ke dalam campuran bumbu, lalu kacang panjang, tahu, dan tempe ditambahkan.
Hidangan ini dimasak hingga bumbu meresap dan bahan-bahan matang sempurna.
3. Ciri Khas dan Penyajian Laksan Betawi
Salah satu ciri khas laksan Betawi adalah kuahnya yang lebih ringan dibandingkan dengan laksan dari daerah lain.
Kuah laksan Betawi tidak se-kental laksan Palembang, melainkan memiliki konsistensi yang lebih encer namun tetap kaya rasa.
Penggunaan santan yang tidak terlalu banyak membuat kuahnya lebih segar dan tidak terlalu berat.
Laksan Betawi biasanya disajikan dengan pelengkap seperti kerupuk, sambal, dan nasi putih.
Kerupuk menambah tekstur renyah, sementara sambal memberikan rasa pedas yang seimbang dengan kuah laksan.
Sajian ini sering kali dinikmati dalam acara-acara keluarga atau perayaan khusus, menjadikannya sebagai hidangan yang membawa nuansa kebersamaan dan kehangatan.
4. Perbandingan dengan Laksan pada Umumnya
Jika dibandingkan dengan laksan dari daerah lain, seperti laksan Palembang yang terkenal dengan kuahnya yang kental dan pedas, laksan Betawi menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda.
Laksan Palembang sering kali menggunakan bumbu rempah yang lebih kompleks dan kuah yang lebih pekat.
Sebaliknya, laksan Betawi menekankan pada kesegaran dan kealamian rasa, dengan penggunaan bahan-bahan lokal yang sederhana namun lezat.
Selain itu, laksan Betawi lebih cenderung menonjolkan rasa ikan dan santan tanpa terlalu banyak bumbu tambahan, sehingga memberikan rasa yang lebih ringan dan mudah diterima oleh berbagai kalangan.
Penggunaan kacang panjang dan tahu tempe juga menambah variasi dalam hidangan ini, memberikan keunikan yang tidak ditemukan pada laksan daerah lain.