Di posisi kedua adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) dengan 332 desa.
Kabupaten ini memiliki potensi pertanian yang besar, dengan beras sebagai salah satu komoditas unggulannya. OKU Timur terkenal sebagai salah satu lumbung padi di Sumatera Selatan, berkat lahan pertanian yang subur dan sistem irigasi yang baik.
Selain pertanian, kabupaten ini juga mengembangkan sektor perkebunan, dengan karet dan kelapa sawit sebagai produk andalan.
Dengan jumlah desa yang signifikan, OKU Timur menghadapi tantangan dalam distribusi pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan konektivitas antar desa, yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.
3. Kabupaten Ogan Komering Ilir: 327 Desa
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berada di peringkat ketiga dengan 327 desa.
Kabupaten ini dikenal dengan wilayahnya yang luas dan beragam, yang mencakup dataran rendah, hutan rawa, dan lahan gambut.
OKI memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, terutama padi, serta perikanan, mengingat banyaknya sungai yang melintasi wilayah ini.
Selain itu, OKI juga memiliki kekayaan budaya yang tercermin dalam adat istiadat masyarakat Komering.
Namun, tantangan utama di OKI adalah pengelolaan lahan gambut yang rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pemerintah setempat terus menggiatkan upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla, sambil tetap fokus pada pembangunan infrastruktur pedesaan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas hidup masyarakat.
4. Kabupaten Banyuasin: 313 Desa
Kabupaten Banyuasin menempati posisi keempat dengan 313 desa.
Terletak di bagian timur Sumatera Selatan, Banyuasin merupakan salah satu kabupaten dengan perkembangan ekonomi yang cukup pesat.
Sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan menjadi tulang punggung perekonomian kabupaten ini.