AM Thalib lahir pada 23 Februari 1922 di Palembang dan sudah aktif dalam pergerakan nasional sejak usia muda.
Pada usia 17 tahun, AM Thalib telah menjabat sebagai Wakil Ketua Pemuda Sumber Karesidenan Palembang dan anggota direksi Koperasi Setia, koperasi terbesar di Palembang saat itu.
Selain itu, ia juga aktif dalam dunia politik sebagai anggota Gabungan Partai Politik Indonesia (GAPI) dan Sekretaris Majelis Daerah Partai Parindra.
Selama masa penjajahan Jepang, AM Thalib beralih ke dunia jurnalistik dan menjadi Redaktur Surat Kabar Sinar Matahari serta Majalah Fajar Menyingsing.
Setelah proklamasi kemerdekaan, ia bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan menjabat sebagai Kapten serta Kepala Penerangan Tentara Sub Komando Sumsel (Sub-KOSS).
Pada tahun 1947, AM Thalib diangkat menjadi Kepala Seksi Mobilisasi Divisi Garuda Sumsel, di mana ia berperan dalam memobilisasi rakyat untuk berjuang melawan penjajah.
Atas jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan, AM Thalib menerima berbagai penghargaan, termasuk tiga Satya Lencana, Bintang Gerilya, serta Bintang Clash 1 dan 2.
Ia juga diakui sebagai Veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia golongan A.
Setelah wafat, AM Thalib dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta.
Namanya kini diabadikan menjadi nama gedung Korem 044/Garuda Dempo di Palembang.
Perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari kontribusi para pahlawan yang dengan gigih melawan penjajahan.
Dari Sumatera Selatan, muncul tokoh-tokoh besar seperti Sultan Mahmud Badaruddin II, Mayjen TNI dr. AK Gani, dan AM Thalib.
Ketiga pahlawan ini telah mengorbankan jiwa dan raga mereka demi kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.
Pengorbanan mereka tidak hanya dikenal di Sumatera Selatan tetapi juga di seluruh Indonesia, menjadikan mereka sebagai simbol keberanian, keteguhan, dan cinta tanah air.
Penghargaan yang diberikan kepada mereka, baik melalui gelar Pahlawan Nasional maupun melalui berbagai fasilitas dan tempat yang diberi nama mereka, adalah wujud penghormatan bangsa Indonesia atas jasa-jasanya.
Nama mereka akan terus dikenang oleh generasi yang akan datang sebagai inspirasi untuk terus mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan nilai-nilai kebangsaan yang telah mereka perjuangkan.