Di sisi lain, Banjarmasin diprediksi akan mengalami kondisi berawan tebal, yang dapat menandakan potensi hujan di kemudian hari.
“Untuk wilayah Samarinda, BMKG memprediksi akan terjadi hujan ringan. Meskipun intensitas hujannya rendah, namun tetap dapat memengaruhi aktivitas masyarakat, terutama di daerah-daerah yang rawan banjir,” ujar Raeni.
Masyarakat di wilayah Tanjung Selor dan Pontianak diimbau untuk tetap waspada terhadap hujan disertai kilat dan petir.
Hujan petir ini bisa disertai dengan angin kencang yang berpotensi merusak infrastruktur dan mengganggu aktivitas harian.
Pulau Sulawesi menunjukkan kondisi cuaca yang beragam. BMKG memprediksi bahwa Kota Makassar akan mengalami cuaca berawan.
Kondisi ini diharapkan tidak terlalu mengganggu aktivitas masyarakat, namun tetap perlu waspada terhadap potensi hujan yang mungkin terjadi pada sore atau malam hari.
“Wilayah Kendari, Manado, Gorontalo, dan Palu diprediksi akan berawan tebal. Cuaca ini dapat menurunkan suhu udara, namun juga berpotensi untuk terjadi hujan ringan hingga sedang, terutama di wilayah pegunungan,” terang Raeni.
Di sisi lain, Kota Mamuju diprediksi akan mengalami hujan sedang. Intensitas hujan yang lebih tinggi di wilayah ini dapat menyebabkan genangan air di beberapa tempat, terutama di daerah-daerah yang memiliki sistem drainase yang kurang baik.
“Di wilayah Sulawesi, masyarakat di Palu diharapkan waspada terhadap udara kabur, yang dapat terjadi akibat aktivitas vulkanik atau polusi udara. Udara kabur ini dapat mengganggu jarak pandang dan berpotensi membahayakan kesehatan pernapasan,” kata Raeni.
Di wilayah Indonesia timur, cuaca diprediksi akan lebih basah dibandingkan dengan wilayah lainnya.
BMKG memperkirakan hujan ringan akan mengguyur wilayah Ternate, Sorong, Manokwari, Ambon, dan Jayapura.
Hujan ringan ini bisa berlangsung sepanjang hari, terutama pada pagi dan malam hari.
“Wilayah timur Indonesia memang cenderung memiliki curah hujan yang lebih tinggi, terutama pada musim-musim tertentu. Masyarakat diharapkan untuk tetap waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor, terutama di daerah-daerah yang rawan,” ujar Raeni.
Cuaca yang berawan di wilayah-wilayah ini juga dapat mengurangi intensitas sinar matahari, yang berdampak pada suhu udara yang lebih sejuk.
Kondisi ini bisa memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, namun tetap perlu diwaspadai adanya perubahan cuaca yang cepat.
Prakiraan cuaca yang disampaikan oleh BMKG ini memiliki berbagai dampak pada aktivitas sehari-hari masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.