Dengan cadangan devisa yang tinggi, Indonesia memiliki kemampuan lebih besar untuk menjaga stabilitas mata uangnya terhadap volatilitas eksternal.
2. Aliran Masuk Dana Asing
Aliran masuk dana asing ke pasar saham dan obligasi Indonesia menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia.
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Selasa 30 Juli 2024 : Melemah 39 Poin Menjadi Rp16.310 per Dolar AS
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Senin 29 Juli 2024 : Menguat 15 Poin Menjadi Rp 16.301 per Dolar AS
Investor asing membukukan net buy sebesar 21,28 juta dolar AS di pasar saham, mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 1,16 persen ke level 7.212.
3. Penerbitan Sukuk Global
Penerbitan Sukuk global memberikan tambahan likuiditas bagi pasar domestik, yang membantu memperkuat nilai tukar rupiah.
Sukuk merupakan instrumen keuangan yang menarik bagi investor global, terutama di pasar keuangan syariah.
4. Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)
Aliran masuk dana dari Sekuritas Rupiah Bank Indonesia juga berkontribusi terhadap peningkatan cadangan devisa dan stabilitas rupiah.
SRBI merupakan instrumen investasi yang menarik bagi investor lokal dan internasional.
Pada Rabu, rupiah menjadi mata uang terkuat di kawasan Asia, yang mana ditutup menguat 0,81 persen ke level 16.035 per dolar AS.
Kinerja positif ini menunjukkan bahwa rupiah mampu bersaing dengan mata uang lain di kawasan Asia, meskipun ada tekanan dari faktor eksternal seperti kebijakan moneter global dan ketidakpastian ekonomi internasional.
Mayoritas imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) turun 1-2 basis poin (bps), menyusul apresiasi rupiah yang cukup signifikan pada sesi perdagangan Rabu.
Penurunan imbal hasil SBN menunjukkan bahwa investor domestik dan internasional memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap obligasi pemerintah Indonesia, yang memberikan dukungan tambahan bagi nilai tukar rupiah.