Jagung, yang biasanya stabil, mengalami penurunan harga di tingkat peternak sebesar 18,36 persen atau Rp1.050 menjadi Rp4.670 per kg.
Sementara itu, garam halus beryodium naik 26,49 persen atau Rp3.060 menjadi Rp14.610 per kg.
Lonjakan harga pangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk cuaca ekstrem, fluktuasi pasar global, serta tantangan dalam distribusi dan logistik.
Cuaca buruk yang mempengaruhi hasil panen, serta biaya transportasi yang meningkat, menjadi beberapa faktor utama yang mempengaruhi harga pangan.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) sedang memantau situasi ini dan berupaya mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan harga pangan di pasar.
Upaya-upaya tersebut termasuk meningkatkan pasokan dari daerah produksi utama dan memperbaiki sistem distribusi untuk mengurangi keterlambatan dan biaya.
Kenaikan harga pangan yang tajam ini tentu mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama bagi keluarga dengan penghasilan menengah ke bawah.
Diharapkan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dan pihak terkait dapat segera membuahkan hasil dan membantu menstabilkan harga pangan di pasar.
Sementara itu, konsumen disarankan untuk memantau perkembangan harga secara berkala dan melakukan perencanaan belanja yang cermat untuk mengatasi dampak dari fluktuasi harga ini.
Pemerintah juga diharapkan dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk menjaga kestabilan harga pangan dan memastikan ketersediaan bahan pokok yang cukup bagi seluruh lapisan masyarakat.***