JAKARTA, KORANPALPOS.COM - Operasi gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan besar-besaran ganja asal Thailand seberat 113,65 kilogram yang ditujukan ke Liverpool, Inggris.
Penangkapan ini merupakan hasil dari koordinasi antara BNN dan Bea Cukai setelah mendapatkan informasi dari petugas di Bandara Soekarno-Hatta.
Menurut Deputi Pemberantasan BNN, Brigjen Pol. I Wayan Sugiri, pengungkapan ini dimulai dari curiga petugas Bea Cukai terhadap satu paket kiriman dari Thailand yang diduga mengandung narkotika.
Petugas segera menginformasikan temuannya kepada BNN pada tanggal 24 Juli 2024 pukul 18.00 WIB.
BACA JUGA:Ibu Muda di OKU Tewas Ditabrak Babaranjang : Begini Kondisinya !
BACA JUGA:Juru Parkir di Lubuklinggau Dihabisi Iwan Ulo : Pelaku Teman Sendiri, Ternyata Ini Motifnya !
"Pengungkapan ini melibatkan tersangka berinisial AS dan MM, yang saat ini telah diamankan. Pengirim ganja Thailand yang berinisial BN masih dalam pengejaran," ungkap I Wayan dalam konferensi pers virtual di Jakarta.
Dijelaskan bahwa ganja tersebut ditemukan terbagi di dua lokasi terpisah.
Pertama, di Perumahan Jaka Permai, Bekasi, Jawa Barat, petugas menemukan 60 bungkus ganja dengan berat total 31,88 kg yang disembunyikan dalam lima karung berisi 10 sarung bantal.
Sementara di lokasi kedua, di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, ditemukan 154 bungkus ganja dengan berat bersih 81,77 kg, yang tersembunyi di dalam 29 kardus berisi perlengkapan kemah dan 3 kardus berisi alat penyedot debu.
"Pada saat penangkapan, berbagai varian ganja seperti 'strawberry heist' dan 'tropical passion' juga berhasil disita," tambahnya.
BACA JUGA:Tangkap Tiga Pelaku Narkoba, Polres Ogan Ilir Klaim Telah Selamatkan 423 Jiwa
BACA JUGA:Tangkap Tiga Pelaku Narkoba, Polres Ogan Ilir Klaim Telah Selamatkan 423 Jiwa
I Wayan menjelaskan kronologi penangkapan di Perumahan Jaka Permai dimulai ketika AS datang untuk mengambil paket tersebut di gudang impor Bandara Soekarno-Hatta pada tanggal 25 Juli 2024 sekitar pukul 14.30 WIB.
AS langsung ditangkap oleh petugas BNN, yang kemudian membawa informasi tersebut untuk melacak MM, pemilik PT CAS, yang diduga sebagai otak di balik penyelundupan ini.