Sementara tingkat pengangguran secara tak terduga naik menjadi 4,3 persen pada Juli 2024, tertinggi sejak Oktober 2024.
Data pesanan baru untuk barang-barang manufaktur AS juga turun 3,3 persen month on month (mom) menjadi 564,2 miliar dolar AS pada Juni 2024.
Kontraksi yang lebih besar dari ekspektasi pasar sebesar 2,9 persen, menandai penurunan paling tajam sejak Januari 2024.
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Kamis 25 Juli 2024 : Tergelincir 36 Poin Menjadi Rp16.215 per Dolar AS
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Rabu 24 Juli 2024 : Melemah 14 Poin Menjadi Rp16.228 per Dolar AS
"Perkembangan di AS ini dapat menjadi sentimen positif bagi rupiah meskipun terdapat data yang kurang menguntungkan ketika PMI Manufaktur Indonesia dari S&P Global turun menjadi 49,3 pada Juli 2024 dari 50,7 pada bulan sebelumnya, yang merupakan kontraksi pertama dalam aktivitas pabrik sejak Agustus 2021," tambah Reny.
Reny memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp16.138 per dolar AS sampai dengan Rp16.225 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.
Meskipun ada beberapa data ekonomi yang kurang mendukung, baik dari dalam maupun luar negeri, optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup kuat.
Pertumbuhan PDB yang kuat dapat memberikan dorongan signifikan terhadap mata uang rupiah.
Jika PDB kuartal II-2024 menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi dari perkiraan.
Ini akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia dan mendorong aliran modal masuk.
Sebaliknya, jika data PDB tidak sesuai harapan, ini bisa menimbulkan kekhawatiran di pasar dan berpotensi melemahkan rupiah.
Namun, dengan ekspektasi pertumbuhan sekitar 5 persen, banyak analis optimis bahwa rilis data PDB kali ini akan memberikan sentimen positif bagi pasar.
Konsumsi domestik yang kuat merupakan salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dengan peningkatan konsumsi rumah tangga, sektor-sektor seperti ritel, makanan dan minuman, serta transportasi dan logistik diharapkan mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Hal ini tidak hanya mendorong pertumbuhan PDB, tetapi juga memberikan dampak positif pada stabilitas dan penguatan rupiah.