PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi mengalami penurunan, tergelincir 38 poin atau 0,23 persen menjadi Rp16.275 per dolar AS.
Penurunan nilai tukar rupiah ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.
Dari sisi internal, kondisi ekonomi domestik yang belum sepenuhnya stabil pasca-pandemi masih menjadi tantangan.
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Kamis 1 Agustus 2024 : Tergelincir 2 Poin Menjadi Rp16.262 per Dolar AS
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Rabu 31 Juli 2024 : Tergelincir 17 Poin Menjadi Rp16.300 per Dolar AS
Pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dari perkiraan dan tingkat inflasi yang relatif tinggi mempengaruhi sentimen pasar terhadap mata uang rupiah.
Bank Indonesia (BI) terus berupaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui berbagai kebijakan moneter dan intervensi pasar.
BI juga aktif melakukan komunikasi dengan pelaku pasar untuk memberikan keyakinan bahwa otoritas moneter siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar.
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Selasa 30 Juli 2024 : Melemah 39 Poin Menjadi Rp16.310 per Dolar AS
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Senin 29 Juli 2024 : Menguat 15 Poin Menjadi Rp 16.301 per Dolar AS
Di sisi eksternal, penguatan dolar AS yang didorong oleh kebijakan moneter ketat dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat menjadi salah satu penyebab utama pelemahan rupiah.
The Fed telah mengindikasikan akan melanjutkan kebijakan suku bunga tinggi untuk mengendalikan inflasi, yang menyebabkan aliran modal keluar dari pasar negara berkembang termasuk Indonesia.
Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian nasional.
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Jumat 26 Juli 2024 : Turun 38 Poin Menjadi Rp16.288 per Dolar AS !
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Kamis 25 Juli 2024 : Tergelincir 36 Poin Menjadi Rp16.215 per Dolar AS