KAYUAGUNG - Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Anwar Sanusi, angkat bicara terkait foto yang viral di media sosial Facebook yang menyatakan siswi SMKN 2 Kayuagung membuka layanan "Open Booking" (BO).
Dalam penjelasannya, Anwar Sanusi membantah bahwa siswi tersebut merupakan murid dari sekolahnya.
Menurut Anwar Sanusi, postingan yang telah viral tersebut tidak memiliki kaitan dengan siswa SMKN 2 Kayuagung.
BACA JUGA:Tiga Begundal yang Merampok Sopir Bus Wisata Asal Riau Tertangkap, Ini Dia Orangnya !
BACA JUGA:Kejari Ogan Ilir Telusuri Dugaan Korupsi Penyerobotan Tanah Negara : Periksa Dua Saksi Baru Lagi !
Ia mengungkapkan bahwa pemilik akun Facebook yang bersangkutan telah datang langsung ke sekolah untuk meminta maaf dan menjelaskan bahwa akun Facebook-nya telah di-hack.
"Jadi alumni kami yang bernama AN telah datang ke sini meminta maaf dan membuat pernyataan, bahwa akun Facebook lamanya telah di-hack," ungkap Anwar Sanusi pada Kamis (30/11/2023).
Anwar menjelaskan bahwa AN, yang telah menjadi alumni sejak tahun 2020, merasa terkejut ketika mengetahui informasi tersebut dari temannya.
BACA JUGA: Tim Gurita Polres Prabumulih Berhasil Ringkus Komplotan Pencuri Kabel Lampu Jalan
BACA JUGA:BIADAP !!! Ayah di Lubuklinggau Tega Cabuli Anak Kandungnya
Akun Facebook milik AN tidak dapat terbuka lagi, dan setelah menyadari adanya postingan yang mencemarkan nama baik sekolah, AN segera mendatangi pihak sekolah untuk memberikan klarifikasi.
"AN langsung membuat pernyataan yang ditulis di akun Facebook-nya bahwa akun tersebut telah di-hack. Kami melihat bahwa postingan yang terkait dengan open booking siswi SMKN 1 memiliki link tertentu, dan ketika link itu dibuka, diminta alamat email dan akun Facebook. Seminggu setelahnya, akun Facebook AN mendapatkan postingan open booking tersebut," jelas Anwar Sanusi.
Kepala SMKN 2 Kayuagung ini juga memberikan imbauan kepada seluruh siswa dan dewan guru untuk berhati-hati dalam menggunakan Facebook.
Ia menegaskan agar tidak membuka link yang meminta informasi pribadi seperti alamat email dan akun Facebook guna mencegah risiko pembobolan keamanan akun.
"Saya mengimbau kepada seluruh siswa dan dewan guru agar tidak sembarangan menggunakan Facebook. Jika ada link yang meminta untuk diikuti, jangan mudah membuka link tersebut agar tidak mengalami pembobolan akun," tutup Anwar Sanusi.***