Prakiraan Cuaca BMKG Rabu 31 Juli 2024 : Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Disertai Petir !

Rabu 31 Jul 2024 - 07:53 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa beberapa wilayah Indonesia akan mulai kembali menghadapi fenomena iklim La Nina yang diprakirakan berlangsung pada Agustus 2024.

La Nina merupakan fenomena yang ditandai dengan banyaknya uap air yang masuk ke wilayah Indonesia, yang mengakibatkan pertumbuhan awan-awan hujan dan meningkatkan potensi terjadinya hujan.

Kombinasi pengaruh fenomena tersebut diprakirakan oleh tim BMKG dapat menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat/petir, dan angin kencang.

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG Senin 22 Juli 2024 : Mayoritas Daerah Berawan dan Dilanda Hujan Deras Beserta Petir !

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca BMKG Minggu 21 Juli 2024 : 8 Kota Besar di Indonesia Cerah dan Berawan !

BMKG menilai kondisi ini berpotensi menimbulkan dampak cuaca ekstrem dan bencana hidro-meteorologi, seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung, tanah longsor, dan lainnya.

Berdasarkan pola angin yang ada saat ini, potensi tersebut kemungkinan besar terjadi di wilayah Indonesia bagian tengah hingga timur.

BMKG juga menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi.

"Masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana seperti banjir dan tanah longsor," kata Dwikorita.

Selain itu, BMKG mengingatkan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat dalam menghadapi potensi bencana.

Dwikorita menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk memastikan respons cepat dan efektif terhadap situasi darurat.

BMKG terus berupaya memberikan informasi yang akurat dan terkini terkait kondisi cuaca kepada masyarakat.

Ida Pramuwardani menambahkan bahwa BMKG menggunakan berbagai metode dan teknologi canggih untuk memantau dan memprediksi kondisi cuaca.

"Kami menggunakan satelit cuaca, radar, dan model numerik untuk memastikan prediksi cuaca yang akurat dan dapat diandalkan," kata Ida.

BMKG juga bekerja sama dengan berbagai lembaga internasional untuk meningkatkan akurasi prediksi cuaca.

Dwikorita menjelaskan bahwa kerja sama ini penting untuk menghadapi fenomena iklim global seperti La Nina. "Kami berkolaborasi dengan lembaga meteorologi dari berbagai negara untuk mendapatkan data dan analisis yang lebih komprehensif," tambahnya.

Kategori :