KESEHATAN,KORANPALPOS.COM - Kopi bukan sekadar minuman yang menyegarkan di pagi hari; ia juga merupakan komoditas global dengan dampak besar pada ekonomi, budaya, dan kesehatan.
Dari biji kopi yang tumbuh di daerah tropis hingga cangkir kopi yang dinikmati di seluruh dunia, perjalanan biji kopi adalah cerita yang menarik dan penuh warna.
Biji kopi berasal dari buah kopi, atau cherry, yang tumbuh pada pohon kopi. Ada dua jenis utama pohon kopi yang dibudidayakan: Coffea arabica dan Coffea canephora (dikenal sebagai robusta).
Arabica dikenal dengan rasa yang lebih halus dan kompleks, sementara robusta memiliki rasa yang lebih kuat dan pahit.
BACA JUGA:Vaksin HPV bagi Laki-laki Cegah Kanker Serviks Pasangan
BACA JUGA:Toge Dapat Menyehatkan Sperma dan Jantung
Biji kopi biasanya dipanen saat buahnya sudah matang, kemudian melalui proses pengolahan untuk mengeluarkan biji kopi yang siap digiling dan diseduh.
Indonesia, sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, memiliki berbagai varietas kopi yang terkenal, seperti kopi Sumatera, kopi Java, dan kopi Bali.
Setiap daerah menghasilkan biji kopi dengan karakteristik unik yang dipengaruhi oleh iklim, tanah, dan metode pengolahan.
Setelah dipanen, biji kopi harus melalui beberapa tahap pengolahan sebelum siap untuk digiling.
BACA JUGA:Sayur Kangkung Dapat Menyehatkan Mata dan Jantung
BACA JUGA:Daun Asam Jawa Ternyata Dapat Meningkatkan Produksi ASI
Pengupasan: Biji kopi dikeluarkan dari buahnya melalui proses pengupasan. Ada dua metode utama: pengupasan basah dan pengupasan kering.
Metode basah melibatkan perendaman biji dalam air dan fermentasi, sementara metode kering melibatkan pengeringan biji di bawah sinar matahari.
Pengeringan: Setelah dipisahkan dari buahnya, biji kopi harus dikeringkan untuk mengurangi kadar air.