Kondisi cuaca di wilayah DKI Jakarta diperkirakan sebagian besar cerah berawan dari pagi hingga dini hari, dengan kelembaban antara 74-86 persen dan suhu berkisar antara 24-32 derajat Celcius.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa beberapa wilayah Indonesia akan kembali menghadapi fenomena iklim La Nina yang diperkirakan berlangsung mulai Agustus 2024.
Fenomena La Nina ini membawa banyak uap air yang masuk ke wilayah Indonesia, sehingga mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan yang pada akhirnya meningkatkan potensi terjadinya hujan lebat.
BACA JUGA: Prakiraan Cuaca BMKG Minggu 21 Juli 2024 : 8 Kota Besar di Indonesia Cerah dan Berawan !
Dwikorita menambahkan bahwa kombinasi pengaruh fenomena-fenomena ini diperkirakan oleh tim BMKG dapat menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat/petir dan angin kencang.
Kondisi ini dinilai BMKG bisa berpotensi menimbulkan dampak cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana hidro-meteorologi seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor.
Berdasarkan pola angin yang ada saat ini, potensi tersebut kemungkinan besar terjadi di wilayah Indonesia bagian tengah hingga timur.
Untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem tersebut, BMKG terus melakukan analisis perkembangan kondisi cuaca dan iklim secara berkala.
Informasi ini selalu diperbarui dan disampaikan kepada masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG, atau langsung melalui kantor BMKG terdekat.
BMKG juga mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ini.
Masyarakat diharapkan untuk tidak hanya mengandalkan informasi dari media sosial yang belum tentu valid, tetapi lebih baik merujuk pada informasi resmi dari BMKG.
Selain itu, BMKG juga bekerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem.
Sosialisasi dan edukasi mengenai tindakan yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah terjadi cuaca ekstrem terus dilakukan guna meminimalisir dampak yang mungkin timbul.
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam memonitor dan memberikan informasi mengenai kondisi cuaca, iklim, dan geofisika, BMKG memiliki peran penting dalam mitigasi bencana di Indonesia.
Dengan teknologi yang terus berkembang, BMKG dapat memantau dan memprediksi perubahan cuaca dengan lebih akurat, sehingga dapat memberikan peringatan dini yang tepat waktu kepada masyarakat.