Dalam jangka pendek, nilai tukar rupiah diperkirakan akan tetap berfluktuasi seiring dengan sentimen pasar global.
Lukman Leong menyarankan agar investor terus memantau perkembangan data ekonomi AS dan kebijakan The Fed.
"Data PDB dan inflasi PCE akan memberikan gambaran lebih jelas tentang arah kebijakan moneter AS, yang pada gilirannya akan mempengaruhi pergerakan dolar dan rupiah," kata Lukman.
Analis merekomendasikan investor untuk tetap berhati-hati dan mempertimbangkan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko.
"Dalam situasi ketidakpastian seperti ini, diversifikasi portofolio menjadi kunci untuk mengurangi risiko investasi. Mengalokasikan sebagian investasi ke aset safe haven seperti emas dan obligasi dapat menjadi strategi yang bijak," tambah Lukman.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu diperkirakan melemah terbatas seiring dengan sikap investor yang menunggu rilis data ekonomi penting dari AS.
Data PDB kuartal II-2024 dan inflasi PCE AS akan menjadi fokus utama yang dapat mempengaruhi pergerakan dolar dan rupiah.
Selain itu, ketidakpastian politik di AS dan kebijakan The Fed juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan.
Dalam situasi seperti ini, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan mempertimbangkan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko.***