PRABUMULIH, KORANPALPOS.COM - Tingginya permintaan darah dari rumah sakit umum daerah (RSUD) Prabumulih dan rumah sakit lainnya yang ada di Prabumulih, membuat Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Prabumulih, kewalahan.
Ketua PMI Kota Prabumulih, Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu, mengungkapkan bahwa kebutuhan darah di kota Prabumulih mencapai 400 kantong darah per bulan.
Namun, PMI Prabumulih hanya mampu mengumpulkan di bawah 100 kantong darah per bulan.
"Kita kewalahan untuk memenuhinya, saat ini kita baru bisa mengumpulkan di bawah 100 kantong darah per bulannya," ungkap istri H Ridho Yahya MM, mantan walikota Prabumulih dua periode ini ketika diwawancarai saat menghadiri kegiatan peringatan HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di gedung kesenian rumah dinas walikota Prabumulih, Rabu, 17 Juli 2024.
BACA JUGA:Si Humas Polres Prabumulih Raih Penghargaan dari Bid Humas Polda Sumsel
BACA JUGA:Pj Sekda OKI Tekankan Integritas, Loyalitas, dan Kerja Keras Kepada Jajaran ASN
Untuk memenuhi kebutuhan darah yang semakin tinggi, PMI Kota Prabumulih melakukan berbagai upaya.
Suryanti Ngesti Rahayu, yang akrab disapa Ngesti Ridho, menjelaskan bahwa PMI Kota Prabumulih merangkul berbagai organisasi, dinas, perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk melaksanakan kegiatan donor darah.
"Semua organisasi dan elemen yang ada kita rangkul dalam melaksanakan kegiatan donor darah. Setiap mereka melakukan kegiatan, kita ikut melakukan aksi donor darah," ujarnya.
Namun, upaya PMI Kota Prabumulih untuk memenuhi kebutuhan darah tidak selalu mulus.
BACA JUGA:Komitmen Terus Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok
BACA JUGA:Kades Harus Pertahanan Zero Konflik di Muba
Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah masih banyaknya masyarakat yang takut untuk mendonorkan darah.
"Mereka takut untuk donor, kalau kita tanya jawabnya takut jarum suntik," ungkap Ngesti Ridho.
Dijelaskannya, saat ini PMI Kota Prabumulih memiliki sekitar 1.000 pendonor darah aktif yang terdaftar.