"Kita turunkan satu tim rescue lengkap dengan peralatan SAR untuk mencari korban," ujar Raymond.
Hari kedua pencarian dilakukan dengan dua metode. Pertama, tim SAR menyisir permukaan air sungai menggunakan perahu karet dan perahu masyarakat.
Kedua, dilakukan penyelaman di lokasi awal korban tenggelam dan tempat-tempat yang diduga ada keberadaan korban.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pelaku Ketiga Kasus Pembunuhan Pegawai Koperasi : Perannya Menjerat Leher Korban !
"Kita juga menyebarkan informasi kepada masyarakat yang berada di pesisir Sungai Ogan. Semoga dengan berbagai upaya ini korban dapat segera ditemukan," tambah Raymond.
Setelah dilakukan pencarian sekitar dua hari, jasad Daryoto akhirnya ditemukan oleh Basarnas Palembang dan tim gabungan pada Sabtu pagi (13/7) sekitar pukul 08.30 WIB.
Jasadnya ditemukan di perairan Sungai Ogan Kelurahan 1 Ulu, tidak jauh dari lokasi awal korban terjatuh dan tenggelam.
Saat ditemukan, Daryoto sudah dalam keadaan meninggal dunia. Jasadnya kemudian dievakuasi menggunakan speed boat dan dibawa ke rumah sakit (RS) Bhayangkara untuk proses otopsi dan visum guna memastikan penyebab kematiannya secara definitif.
Okirianto, Dantim Pencarian Basarnas Palembang, memberikan keterangan kepada awak media.
"Iya mas, setelah ditelusuri di lokasi awal hingga ke perairan Sungai Musi. Pagi sekira pukul 08.30 WIB, korban ditemukan. Meski di saat kita temukan korban tersebut telah meninggal dunia. Untuk korban sendiri, saat ini dilakukan evakuasi ke RS Bhayangkara M Hasan," jelas Okirianto.
Menurut keterangan dari Okirianto, pada saat kejadian, Daryoto diduga terpeleset ketika sedang memperbaiki Jembatan Ogan bersama dua rekannya. Kedua rekan tersebut berhasil diselamatkan, namun Daryoto tidak seberuntung mereka dan tenggelam.
Pencarian dilakukan dengan melibatkan Basarnas, TNI AL, Satpol Airud Polrestabes Palembang, serta perwakilan dari pihak keluarga.
Setelah jasad Daryoto ditemukan, operasi pencarian resmi dihentikan. Personel yang terlibat dalam pencarian dikembalikan kepada satuan masing-masing.
"Setelah korban ditemukan, pencarian atas korban dihentikan. Sebelum korban tewas tenggelam, ada dua rekannya yang di saat itu terjatuh berhasil diselamatkan. Setelah ini, personel yang diterjunkan melakukan pencarian dikembalikan kepada satuan masing-masing," pungkas Okirianto.
Kecelakaan ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi, khususnya di sekitar area berbahaya seperti jembatan dan sungai.