KULINER,KORANPALPOS.COM - Martabak telur adalah salah satu kuliner khas Indonesia yang tidak hanya populer di dalam negeri tetapi juga mendapat penggemar di berbagai belahan dunia.
Hidangan ini merupakan perpaduan sempurna antara kulit martabak yang renyah dengan isian telur, daging cincang, bawang, dan rempah-rempah yang khas.
Berikut ini kami ulas lebih dalam tentang kelezatan martabak telur dan cerita di balik popularitasnya.
Martabak telur memiliki sejarah panjang di Indonesia, berasal dari pengaruh kuliner dari Timur Tengah.
BACA JUGA:Kue Pancong : Makanan Tradisional Khas Betawi yang Kaya Rasa dan Sejarah
BACA JUGA:Bolu Pandan Santan : Kue Tradisional Beraroma Segar dari Indonesia
Dalam bahasa Arab, "martabak" berarti lipatan atau terlipat, menggambarkan cara penyajian hidangan ini yang dilipat menjadi beberapa lapisan.
Martabak pertama kali diperkenalkan oleh para pedagang Arab yang datang ke Indonesia pada abad ke-17, membawa tradisi kuliner mereka yang kemudian disesuaikan dengan bahan-bahan lokal dan citarasa Indonesia.
Proses pembuatan martabak telur dimulai dengan adonan tipis yang dibuat dari campuran tepung terigu, air, dan sedikit garam.
Adonan ini kemudian digulung tipis-tipis dan dipanggang atau digoreng hingga menghasilkan kulit martabak yang krispi.
BACA JUGA:Model Isi Telur : Kuliner Khas Sumatera Selatan yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Sotong Temannya Tahu Bulat, Keunikan dalam Kuliner Indonesia
Di sisi lain, telur yang telah dikocok dengan daging cincang, bawang, dan rempah-rempah dimasak terlebih dahulu sebelum disatukan dengan kulit martabak.
Isian ini kemudian dibungkus dalam lapisan kulit yang telah matang dan dilipat menjadi bentuk persegi panjang sebelum disajikan.
Selain varian klasik dengan telur dan daging cincang, martabak telur juga memiliki berbagai inovasi dalam isian seperti keju, sosis, atau campuran sayuran.