Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Petani menanam padi di lahan persawahan. Foto: Disway --
PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah melalui rencana pencetakan sawah baru seluas 48.000 hektar yang akan dilaksanakan pada tahun 2025, bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, mengungkapkan bahwa program cetak sawah ini akan berdampak langsung pada peningkatan luas baku sawah di Sumsel, dari semula 520.000 hektar menjadi sekitar 568.000 hektar. Penambahan ini diharapkan mampu meningkatkan hasil panen gabah kering giling (GKG) secara signifikan.
“Targetnya 48.000 hektar di tahun ini bisa kita kerjakan, tinggal menunggu proses survei investigasi dan desain (SID). Dengan bermitra bersama TNI, kita harapkan luas baku sawah kita bertambah, sehingga produksi kita pun ikut meningkat,” ujar Herman Deru, Senin (17/6).
Lebih lanjut, Gubernur menyebutkan bahwa dengan luas panen yang terus bertambah, hasil gabah kering giling yang saat ini berada di angka 3 juta ton per tahun dengan rata-rata 6 ton per hektar, berpotensi mengalami lonjakan. Pemerintah optimistis Sumsel akan semakin memperkuat posisinya sebagai lumbung pangan nasional.
BACA JUGA:Sinergi Pelayanan Kesehatan dan UMKM
BACA JUGA:Miliki Sertifikat CPOB Pertama di Sumsel
Sementara itu, Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI Adri Koesdiyanto, menyampaikan bahwa cetak sawah baru ini akan memanfaatkan lahan rawa lebak dan rawa pasang surut yang tersebar di sejumlah kabupaten. Proyek ini ditargetkan rampung secara keseluruhan pada awal Agustus 2025.
“Dengan optimalisasi lahan ini, kita targetkan petani bisa melakukan dua kali panen dalam setahun. Pencetakan sawah seluas 48.000 hektar ditargetkan selesai pada awal Agustus dan akan kita launching secara resmi,” ujar Brigjen Adri.
Adapun daerah yang menjadi lokasi pelaksanaan cetak sawah baru meliputi Kabupaten OKU Timur, Muara Enim, PALI, Musi Rawas, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Ogan Ilir (OI).
Sebagai informasi, hingga pertengahan Juni ini, telah dilakukan penandatanganan kontrak konstruksi cetak sawah seluas sekitar 1.800 hektar, dengan sisa luasan lainnya akan menyusul setelah proses SID rampung.
BACA JUGA:Tiba Sudah Capai 1.473 Orang
BACA JUGA:Gelar FGD Evaluasi Produk Hukum
Program cetak sawah ini juga diharapkan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal, memperkuat ketahanan ekonomi petani, dan mengurangi ketergantungan terhadap beras impor. Pemerintah Provinsi Sumsel akan terus melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala agar pelaksanaan proyek berjalan tepat waktu dan tepat sasaran. (nik)