Raymond juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam operasi SAR ini.
"Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup. Semua unsur SAR yang terlibat dalam proses pencarian dikembalikan ke satuannya masing-masing dengan ucapan terima kasih," pungkasnya.
Kronologi Kejadian
BACA JUGA:Diduga Rem Blong, Fuso Tabrak Satu Keluarga di Jalintim : Bocah 7 Tahun Tewas !
Kejadian ini berawal pada Sabtu (6/7/2024) sekitar pukul 15.30 WIB.
Speed boat bermesin 400 PK dengan nama Semoga Jaya, yang dinakhodai oleh Ansori, berangkat dari dermaga Tugu Belido BKB Palembang menuju PT OKI Pulp Sei Baung dengan membawa 20 penumpang dan satu orang kernet atas nama Zamani bin Ansori.
Setelah sekitar 30 menit perjalanan, atau sekitar pukul 16.00 WIB, speed boat tersebut berlabuh di rumah rakit di daerah Mariana, Kecamatan Banyuasin 1, untuk membeli bahan bakar.
Saat membeli BBM, Ansori mencari kernetnya, Jama' Ani alias Zamani, namun Zamani tidak ditemukan di seluruh bagian speed boat.
Diduga kuat, Zamani terjatuh ke sungai saat dalam perjalanan.
Tim SAR gabungan, yang terdiri dari Basarnas, Polairud, BPBD, serta relawan masyarakat, segera melakukan pencarian begitu laporan hilangnya Zamani diterima.
Selama tiga hari, mereka melakukan penyisiran intensif di perairan Sungai Musi, menggunakan berbagai metode dan alat bantu. Kondisi perairan yang deras dan penuh arus menjadi tantangan besar bagi tim dalam upaya pencarian.
Upaya pencarian juga melibatkan warga sekitar yang turut memberikan informasi dan bantuan. Raymond Konstantin menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang berpartisipasi dalam operasi pencarian ini.
"Kerjasama yang baik antara tim SAR dan masyarakat sangat membantu dalam menemukan korban," ujarnya.
Proses Evakuasi dan Penutupan Operasi SAR
Setelah jasad Zamani ditemukan, proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati mengingat kondisi jasad yang sudah berada di air selama beberapa hari.