Fakta Baru di Balik Tewasnya Pegawai Koperasi yang Dikubur dan Dicor Semen

Lokasi kejadian masih dipasang police line untuk pengusutan kasusnya-Foto : Istimewa-

PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Kasus pembunuhan Anton Eka Saputra (25), pegawai koperasi yang tewas dikubur dan dicor semen, masih terus menyisakan teka-teki dan mengundang perhatian publik.

Keluarga korban melalui kuasa hukumnya, M Jasmaidi Pasmeindra SH, mengungkapkan fakta baru yang semakin memperkuat dugaan adanya motif selain dendam pribadi.

Anton, sebelum dilaporkan menghilang, sempat menarik uang tunai sebesar Rp30 juta dari ATM di Simpang Soak, Kecamatan Sukarami, Palembang pada Jumat, 7 Juni 2024.

Menurut Jasmaidi, uang tersebut diambil secara bertahap dan diduga akan digunakan untuk menagih utang kepada pelaku, pemilik Distro Anti Mahal di Maskerebet.

BACA JUGA:Bekuk Pengedar Narkoba : Temukan Paket Narkoba dan Senpira !

BACA JUGA:Kejari Pagaralam Serahkan Tersangka Kasus Korupsi SHM Hutan Lindung

"Kami memiliki bukti mutasi rekening dan rekaman CCTV di mesin ATM yang menunjukkan bahwa korban awalnya menarik uang sebesar Rp15 juta. Keesokan harinya, pada Sabtu 8 Juni 2024, korban meminta transfer sebesar Rp5 juta dan Rp10 juta kepada rekan-rekannya. Jadi, total uang yang dibawa korban pada saat kejadian adalah Rp30 juta," jelas Jasmaidi.

Namun, dalam olah TKP yang dilakukan oleh petugas, pihak keluarga yang diwakili oleh kuasa hukumnya tidak menemukan uang tersebut di sekitar lokasi kejadian.

Hal ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai keberadaan uang tersebut.

"Kami mencurigai ada motif lain selain pelaku kesal ditagih utang. Kemungkinan besar, pelaku juga membawa kabur uang dan harta benda lainnya milik korban, termasuk motor dan HP," tambah Jasmaidi.

BACA JUGA:Meresahkan Masyarakat, Polisi Grebek Arena Judi Sabung Ayam di Pedamaran 6

BACA JUGA:Tragedi Pembunuhan di Palembang : Kasus Hilangnya Pegawai Koperasi Sejak 8 Juni 2024 Terungkap !

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Dr. Harryo Sugihhartono, sebelumnya menyatakan bahwa motif utama pembunuhan adalah ketidakpuasan pelaku terhadap bunga utang yang terus bertambah.

Tiga pelaku, yang diidentifikasi sebagai AT, AF, dan PK, merasa kesal dan sakit hati karena bunga pinjaman koperasi yang cukup tinggi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan