Banjir dan Macet : Kado HUT Palembang ke-1.341
Jembatan Ampera dan kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) yang menjadi icon Kota Palembang. F disway-Foto: Istimewa-
Selanjutnya dari titik balik momen HUT Palembang ini, apa tanggapan masyarakat Kota Palembang sendiri terhadap wilayah ibukota provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Ade, salah seorang warga Demang Lebar Daun Kota Palembang mengakui, secara keseluruhan wajah Kota Palembang terlihat perkembangan pembangunannya.
BACA JUGA:Masjid Al-Azhar Jakarta Gelar Shalat Idul Adha : Jamaah Melimpah Hingga ke Halaman !
"Ini dapat dilihat dari penataan kotanya yang sudah oke. Namun yang masih dirasakan perlu perhatian adalah banjir dan sampah. Ini menurut saya masih menjadi PR (pekerjaan rumah) yang perlu dituntaskan. Selain itu keamanan yang perlu ditingkatkan," ucapnya, Senin (17/6).
Masalah banjir lanjut Ade, sepertinya belum mendapatkan solusi yang tepat bagaimana cara mengatasinya.
"Kondisi ini (banjir,red) juga diikuti kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya masih rendah. Masalah baru yang juga banyak diprotes warga adalah lampu jalan. Semua perlu dicari jalan keluarnya oleh pemerintah secara serius," harapnya.
Soal lainnya kata Ade, masalah keamanan seperti begal, copet, serta pencurian termasuk juga tawuran antar pelajar dan antar warga masyarakat perlu diperhatikan.
"Karena ini menyangkut kenyamanan warga secara keseluruhan," ujarnya.
Senada dikatakan Rina, warga Alang-alang Lebar Kota Palembang.
"Mungkin kalau secara umum, Kota Palembang jelas terlihat kemajuan namun yang menurut saya perlu ditangani hingga tuntas adalah banjir dan kemacetan lalulintas di berbagai wilayah tertentu.
"Masalah banjir hingga sekarang belum terlihat solusi nyata dari pemerintah. Karena banjir ini sangat terasa dampaknya," ucapnya.
Soal lainnya kata pria yang bekerja di perusahaan swasta ini adalah kemacetan lalulintas.
"Upaya pemerintah sudah terlihat dengan membangun flyover, underpass, dan jembatan, namun kemacetan lalulintas masih sering terjadi. Ya mungkin karena volume kendaraan terus meningkat namun tetap harus dicari solusinya," tandasnya.
Sedangkan Rijal, warga Perumnas Kota Palembang menyoroti soal banjir yang masih menjadi PR (Pekerjaan Rumah) dan rusaknya insfrastruktur.