IHSG Kamis 13 Juni 2024 : Diprediksi Variatif Seiring The Fed Tahan Suku Bunga !

Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.-FOTO : ANTARA-

PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diperkirakan bergerak variatif seiring dengan keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve, yang menahan tingkat suku bunga acuannya.

IHSG dibuka menguat 43,73 poin atau 0,64 persen ke posisi 6.893,83. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 9,29 poin atau 1,08 persen ke posisi 872,16.

Pergerakan ini menunjukkan adanya optimisme di pasar meski terdapat ketidakpastian dari kebijakan The Fed.

BACA JUGA:IHSG Rabu 12 Juni 2024 : Diprediksi Mendatar di Tengah 'Wait and See' Data CPI AS !

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Kamis 13 Juni 2024 : Menguat 15 Poin Jadi Rp16.280 per Dolar AS !

Ratih Mustikoningsih, Financial Expert dari Ajaib Sekuritas, memprediksi IHSG hari ini akan bergerak mixed (variatif) dalam range 6.800 sampai 6.880.

"IHSG hari ini (13/06) diprediksi bergerak mixed dalam range 6.800 sampai 6.880," ujarnya di Jakarta, Kamis. Prediksi ini mencerminkan dinamika pasar yang masih dipengaruhi oleh berbagai faktor domestik dan global.

Dari dalam negeri, apabila diakumulasikan sejak awal tahun IHSG telah terkoreksi minus 5,81 persen, yang mengikuti saham Big Caps, yang tercermin dari indeks LQ45 dan IDX30 masing-masing terkoreksi minus 11,10 persen dan minus 13,76 persen.

BACA JUGA:Harga Emas Kamis 13 Juni 2024 : Naik Lagi Rp3.000 Jadi Rp1,341 Juta per Gram !

BACA JUGA:Kisah Sukses Bisnis Elizabeth : Eksis 6 Dekade di Dunia Mode Indonesia, Sempat Dikira Produk Luar !

Aksi profit taking investor asing sejak awal tahun sebesar Rp10,81 triliun menjadi salah satu pemicunya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan sesaat, tren jangka panjang masih menunjukkan penurunan.

Pelaku pasar juga mencermati pembahasan rencana APBN tahun 2025 antara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan Komisi XI DPR, yang termuat dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2025.

Kemenkeu menegaskan bahwa APBN dapat dikelola dengan memprioritaskan tiga pilar utama: meningkatkan pendapatan, spending better dengan belanja yang berkualitas, dan pembiayaan yang prudent dan inovatif.

BACA JUGA:Begini Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis dari Snack Video : Tanpa Ribet Dijamin Berhasil !

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan