Nah Lho, Mang Juhai Tepake Duet Kurban !

Reporter: Zen Kito |

Editor: Dahlia |

Sabtu , 08 Jun 2024 - 17:45

Mang Juhai--

Mang Juhai mulai berpikir keras, mencari cara agar uang tersebut bisa segera dikembalikan tanpa menimbulkan kecurigaan lebih lanjut.

Saat hari-hari semakin mendekati hari raya kurban, Mang Juhai harus mengambil keputusan cepat.

Dia akhirnya memutuskan untuk menjual beberapa barang pribadinya untuk menutupi kekurangan uang tersebut.

Walaupun itu berarti dia harus kehilangan beberapa benda berharga, namun Mang Juhai merasa itu adalah cara terbaik untuk menebus kesalahannya.

Pada akhirnya, Mang Juhai berhasil mengumpulkan uang yang cukup dan segera menyetorkannya kepada panitia kurban.

Meskipun sempat terjadi ketegangan, warga akhirnya merasa lega karena masalah tersebut terselesaikan.

Mang Juhai belajar dari kesalahan ini bahwa amanah adalah hal yang sangat penting dan tidak boleh disia-siakan. Nah Mang, gawat nian ! ***

nah lho, mang juhai tepake duet kurban !                            ada -ada saja musibah yang menghampiri mang juhai. kali ini, dia terlibat dalam masalah besar akibat tidak amanah dalam menjalankan tugasnya. 
mang juhai kini dicari oleh tetangganya lantaran uang untuk kurban yang dipercayakan kepadanya belum disetor ke panitia. bagaimana bisa sampai seperti itu?
sejak diajak oleh panitia kurban untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut, mang juhai menjadi lebih banyak berurusan dengan warga.
dia mendapatkan tugas penting yaitu mengajak warga untuk ikut berkurban. awalnya, semua berjalan dengan lancar. 
baca juga:mang juhai soroti banyak jalan rusak 
baca juga:selalu diteror bik jubai, ini yang dilakukan mang juhai ! 
mang juhai dikenal sebagai orang yang mudah bergaul dan banyak bicara, sehingga tugas ini tampak cocok untuknya.
namun, namanya juga mang juhai, ketika memegang banyak uang, kambuh lagi penyakit lamanya.
mang juhai memiliki sejarah panjang dengan masalah keuangan.
dia dikenal suka mengelola uang dengan caranya sendiri, yang sering kali membuat orang lain cemas. 
baca juga:mang juhai bejalan dengan adek ipar 
baca juga:hobi baru mang juhai bikin bik jubai sewot 
kali ini, tanggung jawab yang diberikan kepadanya tampak menjadi ujian besar.
uang yang seharusnya disetor ke panitia kurban belum juga sampai. warga mulai bertanya-tanya dan mencurigai ada sesuatu yang tidak beres.
masalah ini menjadi semakin pelik ketika bik jubai, istrinya, mulai didatangi oleh tetangga yang menuntut penjelasan.
kebingungan melanda bik jubai, dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan uang kurban tersebut. 
baca juga:ternyata cewek tipe ini selera mang juhai
baca juga:gegara kaos kaki, urusan jadi berantakan !
setiap kali ada yang datang menanyakan uang itu, bik jubai hanya bisa tersenyum dan menjanjikan bahwa mang juhai akan segera menyelesaikannya.
namun, semakin lama, janji tersebut mulai terdengar seperti angin lalu.
mang juhai, di sisi lain, dengan kepandaiannya berkelit, mencoba mencari cara agar belangnya tidak ketahuan.
dia menyadari bahwa masalah ini bisa menjadi besar dan mempengaruhi hubungannya dengan tetangga dan panitia kurban. 
berbagai alasan dan cerita pun mulai diciptakan untuk menutupi kekurangan tersebut.
namun, semakin lama, kebohongan-kebohongan kecil yang dibuatnya mulai menumpuk dan sulit untuk dikendalikan.
banyak warga yang sebelumnya mempercayai mang juhai mulai meragukan integritasnya.
mereka mendesak agar uang kurban segera disetor karena semakin mendekati hari raya idul adha. 
mang juhai berada dalam tekanan besar, dia harus mencari cara untuk segera mengembalikan kepercayaan warga.
dia tahu bahwa jika masalah ini tidak diselesaikan dengan baik, reputasinya di kampung bisa hancur.
di balik semua itu, mang juhai sebenarnya merasa sangat tertekan dan bersalah.
dia tidak bermaksud untuk menyalahgunakan uang tersebut, hanya saja penyakit lamanya kambuh di saat yang tidak tepat. 
dia berjanji pada dirinya sendiri untuk segera memperbaiki keadaan.
mang juhai mulai berpikir keras, mencari cara agar uang tersebut bisa segera dikembalikan tanpa menimbulkan kecurigaan lebih lanjut.
saat hari-hari semakin mendekati hari raya kurban, mang juhai harus mengambil keputusan cepat.
dia akhirnya memutuskan untuk menjual beberapa barang pribadinya untuk menutupi kekurangan uang tersebut. 
walaupun itu berarti dia harus kehilangan beberapa benda berharga, namun mang juhai merasa itu adalah cara terbaik untuk menebus kesalahannya.
pada akhirnya, mang juhai berhasil mengumpulkan uang yang cukup dan segera menyetorkannya kepada panitia kurban. 
meskipun sempat terjadi ketegangan, warga akhirnya merasa lega karena masalah tersebut terselesaikan.
mang juhai belajar dari kesalahan ini bahwa amanah adalah hal yang sangat penting dan tidak boleh disia-siakan.  nah mang, gawat nian ! ***

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 9 Juni 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan