Pemilihan Presiden Iran 28 Juni 2024 : Diadakan Lebih Awal Setelah Kematian Presiden Raisi dalam Kecelakaan

Presiden Iran Ebrahim Raisi tiba di Gedung Nusantara V, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2023)-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Babak Baru Kasus Dugaan Malapraktik : Penyidik Tetapkan Bidan Zainab Sebagai Tersangka !

Mokhber, yang sebelumnya dikenal sebagai sosok yang berpengaruh dalam pemerintahan Raisi, sekarang menghadapi tugas berat untuk memimpin negara hingga terpilihnya presiden baru.

Dalam pernyataan pertamanya sebagai penjabat presiden, Mokhber menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan seluruh rakyat Iran, serta berjanji untuk menjaga stabilitas dan keamanan nasional selama masa transisi ini.

Kematian Presiden Raisi dan sejumlah pejabat tinggi Iran dalam kecelakaan ini telah menarik perhatian internasional.

BACA JUGA:Pak RT Jangan Jadi Tim Sukses, Fokus Saja Layani Masyarakat !

BACA JUGA:56.750 Jamaah Calon Haji Indonesia Telah Tiba di Arab Saudi

Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan Presiden AS Joe Biden, menyampaikan belasungkawa mereka kepada rakyat Iran.

Mereka menekankan pentingnya stabilitas di kawasan Timur Tengah dan berharap Iran dapat melalui masa sulit ini dengan damai.

Kematian Raisi tidak hanya meninggalkan kekosongan di posisi presiden tetapi juga mengubah dinamika politik Iran.

Beberapa tokoh politik yang dianggap berpotensi maju sebagai kandidat presiden termasuk Ketua Parlemen Mohammad Bagher Ghalibaf, mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad, dan tokoh reformis Mir Hossein Mousavi.

Masing-masing kandidat diharapkan membawa visi dan pendekatan yang berbeda dalam mengatasi tantangan domestik dan internasional yang dihadapi Iran.

Dengan jadwal pemilihan yang dipercepat, kampanye pemilihan di Iran diperkirakan akan berlangsung singkat namun intens.

Para calon presiden harus segera mengumpulkan dukungan, mempresentasikan platform mereka, dan berdebat mengenai isu-isu penting seperti ekonomi, kebijakan luar negeri, hak asasi manusia, dan program nuklir Iran.

Isu ekonomi diprediksi menjadi topik utama dalam kampanye. Iran telah menghadapi tekanan ekonomi yang signifikan akibat sanksi internasional dan pandemi COVID-19.

Masyarakat mengharapkan solusi konkret dari calon presiden untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan