Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (Bagian 11)
Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan-Foto: Istimewa-
Jika saja harapan itu terwujud, prahara panjang yang melanda kaum Muslimin tak perlu terjadi.
Namun rupanya umat sudah ditakdirkan menyaksikan Perang Jamal dan Shiffin, pertempuran pertama sesama Muslimin.
Para ahli dan cendekiawan berpendapat itu adalah pertempuran antar-penghuni Surga, masing-masing saling berpegang pada kebenarannya.
Bukti bahwa fitnah saat itu amat membara adalah tak satu pun tokoh yang bisa diterima bulat seluruh kalangan.
Abdullah bin Zubair dan Thalhah bin Ubaidillah yang tadinya membaiat Ali malah bergabung dengan Ummul Mukminin Aisyah ke Basrah.
Keduanya kecewa karena Ali tak menindak tegas pembunuh Utsman, malah pemberontak ikut membaur bersama pasukan Ali.
Ali yang awalnya hendak menindak Muawiyah di Syam, akhirnya berangkat ke Kufah, meluruskan kesalahpahaman.
Perang Jamal meletus tahun 656 M/36 H, berakhir dengan kemenangan Ali.
Setelah itu, ibu kota dipindahkan Ali ke Kufah, sebab di sana paling banyak pengikutnya, selain itu agar lebih mudah berkonsentrasi menaklukkan Syam. (*/bersambung)