Harga Beras Melambung, Masyarakat Butuh Kehadiran Pemerintah

Pedagang beras di pasar tradisional Lubuklinggau yang menjual kebutuhan pokok tersebut mencapai Rp15 ribu per kilogram-Foto: Maryati-

"Kami yang tinggal di gang-gang kecil, lebih banyak tidak tahu bahkan kalaupun dapat informasi sudah terlambat OP nya susah selesai," jelas Rosidah.

Senada dikatakan  Irma, warga Kecamatan Lubuklinggau Barat, Kota Lubuklinggau.

BACA JUGA:Ini Misi AHY sebagai Menteri ATR : Mempercepat Sertifikat Elektronik dan Karbon Trading

BACA JUGA:Wajah Baru Pemerintahan : Hadi Tjahjanto dan AHY Dilantik sebagai Menteri Kunci dalam Kabinet Jokowi

Menurutnya, OP yang harusnya menyasar masyarakat ekonomi ke bawah, justru lebih menyasar masyarakat ekonomi menengah.  

"Kami yang setiap harinya beli beras kiloan mana ada duit beli beras kemasan 5 kg, begitu juga minyak, kami beli hari ini untuk masak hari ini, besok ya nanti besok lagi," ujar Irma.

Untuk itu dia berharap agar harga bahan pokok bisa terjangkau hingga ke warung-warung kecil.

"Ya harapannya harga sembako murah hingga ke warung-warung, jadi kami bisa ikut menikmati," kata Irma.  

BACA JUGA:Palembang Masih Kurang 30 Ribu Lampu Jalan

BACA JUGA:Kiat Nagita Slavina Memastikan Kebutuhan Nutrisi Anak

Sementara itu, informasi dari pedagang di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau, bahwa untuk stok bahan pokok sementara ini cukup. 

Namun harga jual sudah baik dari agen, sehingga mereka juga terpaksa menaikan harga jual. 

"Minyak curah itu modalnya sudah Rp 15.500 perkilogramnya, mana bisa kami jual dengan harga Rp14 ribu," ujar seorang pedagang dengan nada sewot. 

Kondisi yang sama juga terjadi di OKI. Dimana kenaikan harga beras yang dijual di pasar-pasar bervariasi dari Rp7 ribu hingga Rp15 ribu per karungnya. 

Tak jauh berbeda juga terjadi di Pasar Tradisional di Kota Martapura Kabupaten OKU Timur (OKUT).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan