Harga Beras Melambung, Masyarakat Butuh Kehadiran Pemerintah

Pedagang beras di pasar tradisional Lubuklinggau yang menjual kebutuhan pokok tersebut mencapai Rp15 ribu per kilogram-Foto: Maryati-

"Dimana selalu dengan alasan yang sama diutarakan oleh pengusaha, termasuk juga oleh pejabat yang mengaminkan kebijakan pengusaha untuk menaikan harga itu," ujarnya.

Tetapi dikatakannya lagi, pemerintah tidak bisa melakukan apa-apa terhadap kenaikan harga pangan.

"Jadi saya melihat, ini memang ada kesempatan dari penguasa ini untuk mengambil keuntungan dari kenaikan harga pangan," tuturnya.

Disinggung upaya pasar murah yang digelar pemerintah untuk mengendalikan harga beras, menurutnya, kalau kegiatan tersebut dilakukan secara massiv artinya seluruh wilayah di Sumsel diadakan kegiatan itu, maka bisa menekan harga.

"Namun, kalau tidak massiv dan hanya digelar di beberapa titik saja, maka percuma dilakukan upaya pasar murah. Oleh karena itu, tingkat kebutuhan pasar murah tersebut harus memenuhi berbagai daerah," imbuhnya.

Lebih lanjut Yan menambahkan jika hanya di suatu daerah misalnya daerah A digelar pasar beras murah, maka di  itu saja yang harga sembakonya murah.

Sedangkan di daerah lain seperti OKI misalnya  tetap mengalami kenaikan, maka tetap mahal. 

"Oleh karena itu, saya berharap para pengusaha lebih memperhatikan masyarakat dengan cara jangan terlalu tinggi menaikkan harga beras. Mungkin itu bisa sedikit meringankan, karena tidak semha masyarkat punya kemampuan untuk membelinya," tutup Yan. ***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan