Raup Keuntungan Besar, Pelaku Ransomware Bermodal Kecil

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) soroti maraknya terjadi fenomena kejahatan siber pencurian data dengan modus menyematkan malware di tautan unduhan maupun platform pencari kerja-Foto : ANTARA-

Sementara itu, ciri link phising yang wajib diwaspadai adalah alamat situs mencurigakan, menggunakan ejaan yang mirip situs resmi, namun dengan tambahan karakter atau huruf.

Meminta data pribadi secara langsung, seperti password, OTP atau nomor kartu identitas. Tampilan situs tidak profesional, berisi banyak kesalahan penulisan atau gambar buram.

Tidak menggunakan protokol keamanan HTTPS di awal tautan. Menawarkan hadiah atau promosi tidak masuk akal, seperti undian palsu.

Berasal dari pengirim tidak dikenal, baik melalui pesan teks, email, atau media sosial.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan transformasi digital harus berjalan beriringan dengan inovasi yang bertanggung jawab.

“Kami meyakini bahwa transformasi digital harus dibangun dengan landasan kuat kepercayaan terhadap sistem, tata kelola dan perlindungan konsumen. Oleh karena itu, inovasi dan mitigasi risiko serta tata kelola yang terpercaya harus berjalan beriringan,” kata Mahendra dalam kegiatan FEKDI x IFSE 2025 di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Hal itu yang melandasi OJK berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan FEKDI x IFSE 2025.

Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi nasional dalam mempercepat transformasi ekonomi dan keuangan digital Indonesia.

Secara bersamaan, kegiatan ini juga selaras dengan misi Asta Cita untuk memperkuat kemandirian dan daya saing ekonomi Indonesia.

Sejalan dengan itu, lanjut Mahendra, OJK terus memperkuat fondasi pengaturan dan pengawasan berbasis teknologi, memperluas akses pembiayaan digital secara bertanggung jawab dan memastikan inovasi berjalan seiring dengan perlindungan konsumen dan integritas sistem keuangan.

Melalui sinergi lintas instansi, OJK berkomitmen menjaga ekosistem keuangan digital yang aman, adaptif dan inklusif, yang tidak hanya mendorong pertumbuhan tetapi juga memastikan seluruh transformasi memberi manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.

OJK pun terus memperkuat pengaturan dan pengawasan berbasis data dan teknologi, termasuk melalui pemanfaatan supervisory technology, integrasi data lintas sektor, serta kolaborasi yang lebih erat dengan otoritas fiskal, moneter dan pelaku industri.

Dengan berbagai langkah itu, OJK optimistis Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi salah satu penentu dan pengarah tata kelola ekonomi digital di kawasan.

“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkuat koordinasi, menghadirkan inovasi yang bertanggung jawab dan memastikan transformasi digital ini benar-benar menghadirkan kemajuan yang inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan